Semaraknya Lomba Memancing Bersama Paguyuban Pemancingan Sumber Sentong Probolinggo

LOMBA MANCING : Suasana lomba memancing di Ranu Sentong Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Minggu (30/08) siang. (Foto Reff)

PROBOLINGGO (beritaborneo.com)-Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) Ke-75 sekaligus menyambut Hari Jadi Kota Probolinggo Ke-661, paguyuban pemancingan Sumber Mata Air Sentong menggelar acara lomba mancing yang berlokasi di Ranu Sentong Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, Minggu (30/08) siang.

Dengan menggandeng Kelompok Peduli Wisata (Pokdarwis) Kelurahan Jrebeng Wetan beserta dukungan penuh dari semua media online, cetak, elektronik yang tergabung dalam Aliasi Jurnalis Probolinggo (AJP) diharapkan destinasi sumber mata air sentong ini bisa sebagai Icon Kota Probolinggo serta bisa dikenal masyarakat luas baik didalam kota maupun luar kota sebagai tempat wisata baru.

Acara yang dimulai Pukul 13.00 – 15.30 WIB itu di ikuti oleh 130 pemancing mania yang berasal Probolinggo dan juga dari luar kota, yaitu Pasuruan. Dengan penuh semangat, ratusan pemancing menenteng stick pancingnya menuju ke area lomba yang telah ditentukan panitia melalui nomor pendaftaran untuk memancing berbagai macam ikan yang sebelumnya telah ditebar dengan bobot hingga 1 Kg.

Ketua panitia lomba mancing, Edi Sunarko mengatakan para peserta yang mengikuti lomba mancing ini diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, bila kedapatan tidak mematuhi protokol kesehatan maka peserta akan di diskualifikasi.

“Kami telah menyediakan 130 tempat pemancing di area Sumber Mata Air Sentong ini dengan menerapkan sosial distancing (jaga jarak) sekitar 1,5 meter antara pemancing satu dengan pemancing lainnya, selain itu kami mewajibkan peserta untuk selalu memakai masker. Apabila kedapatan tidak memakai masker maka kami diskualifikasi,” Tegas Edi Surnako.

Edi yang juga wartawan di Suara Media Nasional ini menambahkan peserta yang berhasil mendapatkan ikan dan panitia menyatakan sah, maka peserta berhak menimbang hasil tangkapan ikan tersebut untuk mengetahui berapa bobot ikan yang didapat, dan selanjutnya bisa dibawa pulang.

“Ketentuan lomba di anggap sah apabila mulut ikan hasil tangkapan tersebut tetap menyangkut di kail pancing sampai panitia menyatakan sah, setelah itu peserta diarahkan untuk menimbang ikan tangkapannya ke panitia, setelah selesai ikan bisa dibawa pulang oleh peserta,” Tambah Edi.

Selain membawa pulang ikan yang didapat, Edi juga memaparkan bagi peserta yang mendapatkan hasil tangkapan terberat, panitia telah menyiapkan hadiah menarik sebanyak 26 kategori yang bisa dibawa pulang.

“Bagi yang mendapatkan hasil ikan dengan bobot terberat, peserta juga akan mendapatkan hadiah menarik dari panitia, diantaranya Piala, Sepeda, Speaker Sound, Kompor Gas, Magic Com, dan juga puluhan hadiah hiburan lainnya,” Papar Edi Sunarko, yang juga menjabat sebagai dewan pembina di AJP.

Sementara itu, Vian peserta lomba merasa senang setelah berhasil mendapatkan ikan yang pertama dari pada peserta lainnya dengan bobot ikan seberat 460gr pasca dilakukan penimbangan oleh panitia.

“Senang sekali mas, seru mancingnya, saya disini berhasil mendapatkan 2 ikan, namun sayangnya yang satu lepas dari kail pancing sehingga dinyatakan tidak sah oleh panitia jadi tidak bisa ditimbang,” Ungkap Vian.(Reff)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *