Tak Kunjung Menang Perang, Benny Gantz Mundur dari Pemerintahan Israel

ISRAEL – Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengundurkan diri dari pemerintahan darurat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dikutip dari Sky News pada Minggu (9/6/2024). Gantz mengaku pilihannya adalah keputusan rumit dan menyakitkan, tetapi menuding Netanyahu tak kunjung meraih kemenangan nyata atas Hamas. Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi pada Minggu, Gantz—salah satu dari tiga menteri kabinet perang Israel—mengatakan bahwa ia mundur dengan berat hati, tetapi sepenuhnya yakin.

Ia pun meminta Netanyahu menetapkan tanggal pemilu karena menurutnya kini Israel mustahil meraih kemenangan total di Gaza. Sementara itu, Gantz turut berujar bahwa Pemerintah Israel harus mengutamakan pembebasan sandera yang ditawan Hamas daripada mengedepankan kepentingan politik. Netanyahu menanggapi pengunduran diri Gantz dengan menyatakan, “Ini bukan saatnya meninggalkan garis depan”. Pengunduran diri mantan kepala militer yang populer itu sudah diprediksi sebelumnya. Ia sempat memberi Netanyahu tenggat waktu 8 Juni untuk memaparkan rencana jelas dalam konflik di Gaza.

Israel berperang melawan Hamas di Gaza sejak 7 Oktober 2023, setelah kelompok Palestina itu menyerang Israel selatan dan menewaskan 1.200 korban serta menyandera 250 orang. Sekitar 120 sandera masih berada di Gaza, dengan 43 orang dinyatakan tewas. Gantz awalnya diperkirakan mengumumkan pengunduran diri pada Sabtu (8/6/2024), tetapi mengurungkan niat setelah penyelamatan empat sandera. Akan tetapi, para sandera diselamatkan dalam operasi yang menurut sayap bersenjata Hamas juga menewaskan tiga tawanan lainnya.

Operasi penyelamatan itu mencakup penggerebekan di kamp pengungsi Nuseirat yang merenggut nyawa 274 warga Palestina, kata Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza. Mundurnya Gantz dinilai tidak akan menimbulkan ancaman langsung terhadap koalisi pemerintahan Netanyahu, yang menguasai 64 dari 120 kursi parlemen, tetapi tetap saja dapat berdampak serius.

Dengan kepergian Gantz, Netanyahu akan kehilangan dukungan dari blok sentris yang membantu memperluas dukungan bagi pemerintahannya di dalam dan luar negeri, di tengah meningkatnya tekanan diplomatik dan domestik delapan bulan setelah perang Gaza. Adapun lebih dari 36.000 warga Palestina tewas sejak serangan balasan Israel pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *