Telan Dana Milliaran, Infrastruktur Jalan Desa Sebukit Sudah Rusak Parah

Infrastruktur jalan Desa Sebukit, Kecamatan Mempawah Hilr, Kabupaten Mempawah yang diprotes warga karena belum setahun sudah rusak parah.

MEMPAWAH-Masyarakat Desa Sebukit Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah meradang. Pasalnya pembangunan jalan di wilayahnya yang memakan anggaran Rp. 27 Milliar melalui APBD 2016 belum setahun sudah rusak parah.

“Kepada siapa kami akan memberikan jawaban sebab aset jalan kami yang dibangun pemerintah yang anggaran Rp.27 milyar  baru setahun ini sudah rusak parah sekali karena beton dan batunya terbongkar habis,’’ungkap Samin, warga Desa Sebukit, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, ketika ditemui wartawan www.beritaborneo.com, Selasa (12/9).

Samin warga setempat dan beberapa masyarakat lainnya yang bersama turun ke jalan menunjukkan jalan tersebut, tampak secara fisik rusak parah dan berderai.

Menurutnya, walaupun  sebagai orang awam namun kami juga tahu, dan pernah tahu bagaimana cor semen jalan ini benar-benar bagus hasilnya dan bermanfaat untuk pengguna jalan, karena yang merasakan kami juga sebagai masyarakat disini yang hari-hari apa lagi saudara-saudara kami yang dari Hulu Sadaniang Sekabuk juga lewat jalan ini.

“Kalau musim panas debunya kuat sekali karena pasir dan batu itu berhamburan dan pasirnya baik jika sepeda motor, mobil lewat tentu kami merasakan debu batunya, apa lagi kalau musim penghujan makin tambah parah, hancur jalannya,’’ jelasnya.

Dirinya mempertanyakan petugas atau pengawas dari Dinas PU Bidang Bina Marga, Kabupaten Mempawah mengapa tidak mengontrol berapa paduan pasir, batu dan semen itu hingga kwalitas jalan tidak sesuai dari harapan, konsultannya juga demikian mengapa tidak kontrol dalam perinciannya.

‘Apakah konstruksinya memang sudah sesuai gambar jalan, tapi jika sesuai mengapa hasil dari pekerjaannya belum setahun sudah hampir dan berlubang-lubang, konon proyek ini milik Edi selaku pemenang tender, sementara sebagai pelaksananya adalah Yun yang tak lain adik iparnya sendiri,’’beber Samin.

Diperparah lagi jembatan yang pengerjaannya tahun 2015 pun sudah hampir putus dan mau patah. “inilah kami sebagai pengguna jalan dan saudara-saudara kami yang dari Hulu juga merasakan kecewa, jalan yang seharusnya bagus tapi tidak menjadikan harapan yang maksimal.

“Membangun hanya mengejar keuntungan besar namun yang didapat semua disini hanyalah kekecewaan, bahkan tidak sesuai harapan,’’pungkasnya. (Ahmad Johandi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *