Bupati Minta Kesinia Daerah Terus di Kembangkan
Bupati Penajam Paser Utara (PPU) H Yusran Aspar memberikan apresiasi atas diselanggarakannya sendra tari tradisional asli daerah yang kini mulai ditumbuhkembangkan oleh masyarakat asli Paser di Kabupaten PPU.
Salah satunya tari tradisional yang dikembangkan di sanggar-sanggar tari di PPU. “Saya salut, saya apresiasi sekali kepada anak-anak kita yang kreatif kembangan seni budaya daerah.
Perhatian saya ini pernah saya sampaikan kepada staf saya agar seni budaya asli Paser terus digali dan dikembangkan, karena bisa jadi objek wisata daerah,” tutur Yusran saat menghadiri pagelaran seni dan lagu daerah di SMA Negeri 2, Waru, kemarin.
Yusran yang didampingi Kadisdikpora Khaeruddin, Camat Waru Warsidi dan Danramil Waru Kapten Inf F Sunaryo tampak senang sekali dengan penampilan para penari dari pelajar SMA Negeri 2 itu.
“Kedepan daerah ini bukan hanya pembangunan fisik semata, tetapi juga perlu pembangunan non fisik. Melihat itu saya optimis kabupaten ini akan menjadi salah satu sasaran objek wisata yang diminati masyarakat Kaltim maupun luar Kaltim,” jelasnya.
Ia mengatakan, pengembangan seni budaya asli daerah merupakan keinginan kuat Pemkab PPU agar seni tari dan lagu-lagu daerah bisa dikenal luas masyarakat Indonesia dan dunia internasional. “Contohnya saja kebudayaan Erau setiap tahun terus digelar, kini menjadi popular di Indonesia dan masyarakat luar negeri,” tutur Yusran bangga.
Di hadapan sejumlah pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), tokoh adat, kepala sekolah, guru SMA Negeri 2 serta tamu undangan lainnya, Yusran menerangkan, tak lama lagi jembatan Teluk Balikpapan-Penajam segera terwujud.
Artinya, jembatan termega dan terpanjang sebelum jembatan Selat Sunda ini akan menjadi salah satu objek wisata yang diharapkan banyak dikunjungi masyarakat. “Ini bukan sebatas wacana, karena pihak Waskita memperlihatkan keseriusannya dengan membebaskan tanah untuk membangun pabrik semen pembuatan beton.
Nilai investasinya mencapai puluhan miliar rupiah,” kata Yusran. Selain itu, lanjut bupati, mereka juga merampungkan proses FS dan amdal. Kini, mereka (PT Waskita) tengah melakukan kajian teknis kedalaman laut Teluk Balikpapan.
Apalagi, masalah perizinan dari kementerian sudah ada. “Jadi, kita harus bersiap-siap menyongsong itu, karena kedepan PPU akan menjadi sasaran objek wisata. Benuo Taka punya potensi wisata yang begitu banyak, seperti wisata pantai, flora-fauna dan masih banyak lagi,” papar Yusran.
Yusran menambahkan, ada salah satu pulau yang cukup jauh dari Penajam tetapi mudah dijangkau. Kalau itu bisa dikembangkan menjadi objek wisata, kedepan bisa mendatangkan PAD. “Ini adalah ambisi kita bersama menjadikan PPU bukan hanya sasaran objek wisata di Kaltim, tetapi juga akan menjadi pilihan wisata terbaik di Indonesia,” tutur Yusran.
Kembali tentang pengembangan seni budaya asli daerah, Yusran berharap harus segera dibenahi, karena yang diperlukan adanya daya tarik wisatawan lokal, regional dan manca negara. “Dengan terus belajar mengembangkan seni budaya yang kita miliki, sehingga wisatawan akan datang melihat seni dan budaya Kabupaten PPU,” tandas Yusran.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 2 H Ahmad Zakarsi meminta agar kegiatan ini dapat diselenggarakan secara berkala minimal 3 bulan sekali, dengan tujuaan untuk menunjukkan seni budaya kepada para pelajar.
“SMAN 2 saat ini sering diminta oleh sejumlah instansi untuk mengisi acara tari-tarian dalam menyambut tamu pejabat dan acara-acara seremonial lainnya. untuk itu, saya harapkan seni tari asli daerah ini terus dipertahankan, bahkan ditingkatkan,” pungkas Zarkasih. [] RedFj/BP