Loa Raya Tidak Lagi Menunggu: Jalan dan Irigasi Dibangun, Sawah Siap Digarap

KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Raya di Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, berkomitmen memaksimalkan pemanfaatan Dana Desa tahun anggaran 2025 untuk memperkuat sektor pertanian yang menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat setempat.
DPMD melihat pentingnya pemanfaatan Dana Desa untuk memberdayakan masyarakat desa melalui berbagai program, seperti pengembangan usaha produktif, peningkatan kualitas SDM, dan pemberdayaan perempuan.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, mengungkapkan bahwa kebijakan belanja desa tahun depan difokuskan pada pembangunan infrastruktur pertanian. Menurutnya, kebijakan ini ditujukan untuk mendukung efektivitas kerja para petani dan mengoptimalkan hasil produksi pertanian mereka.
“Mayoritas warga kami adalah petani. Kalau fasilitas penunjangnya tidak kami bangun, bagaimana mereka bisa bekerja secara maksimal?” ujar Martin saat ditemui pada Rabu (30/4/2025).
Dua program utama yang tengah digarap yakni pembangunan jalan usaha tani dan normalisasi saluran irigasi sawah. Keduanya dianggap sebagai kebutuhan mendesak karena kondisi infrastruktur yang ada saat ini dinilai belum sepenuhnya memadai untuk menunjang aktivitas pertanian.
Martin menjelaskan, pembangunan jalan usaha tani akan dilaksanakan sepanjang 250 meter dan tersebar di dua titik lokasi berbeda. Lebar jalan bervariasi antara tiga hingga empat meter, disesuaikan dengan kondisi topografi dan kebutuhan wilayah. Fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran akses petani menuju lahan serta mempercepat proses pengangkutan hasil pertanian.
“Kami ingin para petani lebih mudah mengakses sawah dan kebun, terutama saat musim hujan. Jalan yang rusak hanya akan memperlambat pekerjaan mereka. Sekarang kami perbaiki secara bertahap,” ujarnya.
Selain pembangunan jalan, pemerintah desa juga mengalokasikan anggaran untuk normalisasi saluran irigasi. Sekitar Rp50 juta dari Dana Desa 2025 disiapkan untuk memperbaiki saluran sepanjang 500 meter. Normalisasi ini bertujuan mengantisipasi permasalahan seperti genangan air saat musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau yang kerap merugikan petani.
“Irigasi yang baik adalah kunci. Jika aliran air lancar, pertumbuhan tanaman akan maksimal. Tapi kalau sawah kebanjiran atau kekeringan, petani pasti merugi,” lanjut Martin.
Dengan program ini, Pemdes Loa Raya berharap dapat mendorong peningkatan produktivitas sektor pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis desa. Selain berdampak langsung pada pendapatan petani, pembangunan tersebut diharapkan turut mempercepat perputaran roda perekonomian lokal.
“Semua ini kami lakukan agar roda perekonomian warga bergerak dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” pungkasnya.[]
Rudi harahap