Korban Diterkam Buaya di Sungai Manunggul Ditemukan Meninggal Dunia

KOTABARU – Setelah tiga hari pencarian, jasad pria berinisial SM (34), warga Desa Manunggul Lama RT 02, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, yang diduga diterkam buaya saat memancing, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selasa (20/5/2025) pagi.
Kapolsek Sungai Durian, Iptu Tri Wibawa, membenarkan penemuan tersebut.
“Alhamdulillah, korban telah ditemukan pagi ini sekitar pukul 06.15 Wita,” ujarnya kepada wartawan di Kotabaru.
Penemuan jasad SM merupakan hasil dari upaya intensif tim gabungan yang terdiri atas personel Polsek Sungai Durian, anggota TNI, tim Basarnas, relawan, dan warga sekitar. Sejak dilaporkan hilang pada Ahad (18/5/2025) petang, tim pencari secara bergilir melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Manunggul, khususnya di titik awal kejadian.
Tri menjelaskan bahwa jasad korban ditemukan dalam posisi tengkurap dan mengambang, berjarak sekitar 100 meter dari lokasi awal diduga diterkam buaya. Setelah ditemukan, jasad segera dievakuasi ke Puskesmas Sungai Durian untuk menjalani pemeriksaan medis lebih lanjut.
“Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Lokasinya sekitar 100 meter dari titik awal kejadian. Proses evakuasi berlangsung lancar dan sudah ditangani sesuai prosedur,” tambah Tri.
Sebelumnya, peristiwa nahas tersebut terjadi ketika SM tengah memancing di Sungai Manunggul, Desa Manunggul Lama. Warga sekitar sempat menyaksikan adanya pergerakan buaya di sekitar lokasi, sehingga dugaan kuat mengarah pada serangan satwa liar tersebut.
Kapolsek menyatakan bahwa pencarian dilakukan secara intensif dengan membagi tim ke beberapa sektor. Fokus utama pencarian berada di sekitar alur sungai yang diduga menjadi tempat awal insiden. Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya saat beraktivitas di sekitar perairan yang berpotensi menjadi habitat buaya.
Peristiwa ini menambah daftar kejadian serupa yang kerap terjadi di wilayah perairan Kalimantan Selatan, khususnya di daerah pedalaman sungai yang berbatasan langsung dengan habitat satwa liar. Upaya mitigasi serta edukasi kepada masyarakat terkait keselamatan di wilayah rawan buaya terus dilakukan oleh aparat dan pihak terkait. []
Nur Quratul Nabila A