Balita di Situbondo Digigit Ular Kobra saat Tidur, Kini Kondisinya Membaik

SITUBONDO — Seorang anak perempuan berusia empat tahun, Jumratul Auliyah, menjadi korban gigitan ular kobra saat sedang tertidur siang di rumahnya yang beralaskan tikar di Dusun Pao, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Insiden tersebut terjadi pada Minggu (1/6/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.
Menurut penuturan ibunya, Siti Halimah (29), saat itu Auliyah bangkit dari tidur dan mendekatinya dengan wajah tenang, tanpa tangisan, sembari mengabarkan bahwa ia baru saja digigit ular.
Siti sempat tidak mempercayai ucapan anaknya hingga kondisi Auliyah menunjukkan tanda-tanda melemah.
“Awalnya saya kira dia hanya bercanda. Tapi karena wajahnya mulai pucat dan lemas, suami saya langsung mencari ular itu dan berhasil membunuhnya. Ternyata benar ular kobra yang menggigit anak kami,” ujar Siti saat ditemui di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo, Selasa (3/6/2025).
Menyadari situasi darurat, keluarga segera membawa Auliyah ke rumah sakit. Dalam perjalanan, kondisi Auliyah sempat menurun drastis dan tidak sadarkan diri selama kurang lebih 30 menit.
Namun berkat penanganan cepat tim medis, ia siuman dan langsung mendapatkan perawatan intensif.
Direktur RSUD dr. Abdoer Rahem, dr. Rukmy, mengonfirmasi bahwa kondisi pasien kecil itu telah menunjukkan perkembangan positif.
“Luka gigitan di bibir bagian atas mulai mengering. Pasien terus dipantau oleh tim medis dan saat ini kondisinya semakin membaik,” kata Rukmy.
Pada Senin (2/6/2025), Wakil Bupati Situbondo, Hj. Ulfiyah, turut hadir menjenguk Auliyah di rumah sakit sebagai bentuk dukungan dan empati dari pemerintah daerah.
Ia menyampaikan bahwa seluruh biaya pengobatan ditanggung melalui Program Berantas (Bebas Rawat Inap dan Santunan), program unggulan Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk membantu masyarakat kurang mampu yang mengalami musibah.
“Pemkab Situbondo berkomitmen memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warganya, termasuk dalam situasi darurat seperti ini. Kami juga akan melakukan penyuluhan di daerah rawan untuk mencegah kejadian serupa,” ujar Ulfiyah.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan terhadap binatang berbisa, terutama di kawasan permukiman yang masih beralaskan tanah atau berdekatan dengan habitat ular.
Pemerintah daerah diimbau untuk lebih aktif dalam edukasi serta penanggulangan bahaya ular di lingkungan masyarakat pedesaan. []
Nur Quratul Nabila A