Lapangan Kerja Prioritas di Pembangunan IKN

PARLEMENTARIA – Transformasi Kalimantan Timur sebagai bagian dari Superhub Nusantara tak bisa hanya dibangun dari pusat kekuasaan semata. Masyarakat di pelosok juga harus dilibatkan sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek kebijakan. Hal ini menjadi sorotan serius Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Syarifatul Sya’diah, dalam pernyataannya, Kamis (29/05/2025).

Menurutnya, rencana besar pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur dan pengembangan wilayah ini sebagai pusat pertumbuhan nasional tidak boleh melupakan tanggung jawab terhadap penciptaan lapangan kerja yang adil dan merata. “Kualitas sumber daya manusia (SDM) memang penting, tapi tidak cukup tanpa lapangan kerja yang memadai. Kami di DPRD Kaltim mendorong agar aspek ketenagakerjaan mendapat perhatian khusus dalam RPJMD maupun RKPD 2026,” ujarnya.

Bagi politisi Partai Golkar ini, arah pembangunan yang tengah digagas harus menjawab kebutuhan konkret di lapangan. Pemerataan kesempatan kerja menjadi kunci untuk memastikan bahwa pembangunan tidak menciptakan ketimpangan baru antara kota dan desa.

Ia menekankan bahwa program ketenagakerjaan tidak boleh hanya terpusat di kawasan IKN atau kota besar saja. Pemerintah provinsi, kata dia, harus mampu menjangkau wilayah-wilayah yang selama ini minim akses pembangunan, termasuk dalam pendidikan, pelatihan kerja, dan investasi lokal.

Menanggapi kebijakan pendidikan gratis jenjang SMA/SMK hingga perguruan tinggi yang akan dimulai tahun depan, Syarifatul mengapresiasi langkah ini sebagai pijakan awal menuju penguatan kapasitas generasi muda Kaltim. “Kaltim harus menyiapkan generasi emasnya sejak dini. Jangan sampai ketika Superhub Ekonomi terealisasi, anak-anak kita hanya jadi penonton di rumah sendiri,” katanya.

Lebih lanjut, ia memuji arah kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi Kaltim di bawah Gubernur Rudy Mas’ud yang dinilai selaras dengan strategi pembangunan nasional. Menurutnya, sinergi antara pendidikan, ketenagakerjaan, dan investasi harus menjadi pilar utama untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “Pembangunan Kaltim sudah berada di jalur yang benar. Fokus pada kesinambungan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja adalah kunci utama menuju pertumbuhan inklusif,” jelasnya.

Syarifatul menutup pernyataannya dengan ajakan agar pembangunan ke depan memberi tempat bagi masyarakat akar rumput, agar mereka tidak hanya menikmati sisa-sisa pembangunan, tetapi menjadi bagian dari penciptaan kemajuan itu sendiri. “Jika semua unsur berjalan beriringan, saya yakin dampaknya akan langsung dirasakan, terutama oleh masyarakat di pelosok yang selama ini sulit terjangkau program-program strategis. Ini momentum yang tidak boleh kita lewatkan,” tutupnya. []

Penulis: Selamet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *