Kebakaran Pabrik Lilin di Tamansari Diduga Akibat Kelalaian Pegawai saat Menonton Bola

JAKARTA – Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik lilin yang berlokasi di Jalan Keutamaan Dalam Krukut Limo, Kelurahan Krukut, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, pada Kamis (5/6/2025) malam.
Peristiwa itu diduga dipicu oleh kelalaian pegawai pabrik yang meninggalkan proses memasak lilin demi menonton pertandingan sepak bola antara Indonesia dan China.
“Karena dia (pegawai) masak lilin, nyalain gas, dia tinggal nonton bola Indonesia vs China. Banyak yang bilang begitu,” ujar Susi (53), salah satu warga yang menjadi korban kebakaran, kepada Kompas.com, Senin (9/6/2025).
Api pertama kali dilaporkan muncul sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu, Susi mengaku sedang tertidur dan terbangun karena mendengar teriakan warga yang memberi tahu adanya kebakaran. Ketika ia terbangun, api sudah menjalar ke loteng rumahnya.
Meski berhasil menyelamatkan diri, Susi hanya sempat membawa satu tas kerja yang berisi payung, minyak angin, dan perlengkapan pribadi. Dokumen penting seperti KTP, ijazah, akta kelahiran, serta barang berharga lainnya seperti televisi dan kulkas habis dilalap api.
“Saya cuma nyelametin baju sama badan, sama tas biasa kerja. KTP, televisi, kulkas, ijazah, akte lahir semua hangus,” tuturnya.
Kebakaran tersebut menghanguskan 28 rumah warga yang berada di sekitar pabrik. Sebanyak 23 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan oleh Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat untuk memadamkan api.
Susi dan warga lainnya berharap agar pemilik pabrik bertanggung jawab atas insiden tersebut. Selain ganti rugi, warga juga meminta agar pabrik lilin yang telah beroperasi puluhan tahun itu ditutup permanen.
“Poin kami cuma dua, pertama saya minta asal kita punya rumah kembali punya rumah lagi. Kedua, pabrik lilin ditutup, jangan kasih buka lagi,” tegas Susi.
Hal senada disampaikan oleh Sinta (30), warga lain yang juga menjadi korban. Ia menyatakan bahwa meskipun tidak menuntut ganti rugi penuh, warga setidaknya ingin rumah mereka bisa dibangun kembali.
“Istilahnya enggak usah membangun full, misalnya 1 rumah dia mau ganti Rp100 juta pun enggak papa, asal rumah kebangun dulu,” katanya.
Rencananya, pihak warga bersama RT, RW, lurah, dan pemilik pabrik akan menggelar mediasi pada Selasa (10/6/2025) guna mencari solusi terbaik dan menyelesaikan persoalan secara menyeluruh.
Perwira Piket Gulkarmat Jakarta Barat, Joko Susilo, membenarkan bahwa laporan kebakaran diterima pada pukul 22.09 WIB, dan proses pemadaman sempat berlangsung lama karena adanya risiko perambatan ke permukiman warga. []
Nur Quratul Nabila A