Gubernur Papua Barat Daya dan Bupati Raja Ampat Klaim Warga Tolak Penutupan Tambang Nikel

SORONG – Dua kepala daerah, yakni Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu dan Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam, menyatakan bahwa masyarakat Pulau Gag di Kabupaten Raja Ampat menolak penutupan tambang nikel yang dikelola oleh PT Gag Nikel.

Klaim tersebut disampaikan dalam kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ke lokasi pertambangan pada Sabtu (7/6/2025).

Sebagaimana diketahui, aktivitas pertambangan nikel di wilayah Raja Ampat menjadi sorotan nasional, mengingat potensi dampaknya terhadap lingkungan dan keberadaan Pulau Gag sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) yang diakui sejak 24 Mei 2023. Sejumlah pihak, termasuk organisasi lingkungan dan pemerhati pariwisata, mendesak pemerintah pusat untuk menghentikan aktivitas pertambangan demi menjaga kelestarian kawasan tersebut.

Namun dalam kunjungan lapangan tersebut, pemerintah menyatakan tidak menemukan bukti kerusakan lingkungan sebagaimana yang banyak beredar di media sosial.

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengungkapkan bahwa masyarakat lokal menyampaikan secara langsung keinginan mereka agar tambang nikel tidak ditutup. Menurutnya, permintaan tersebut bahkan disampaikan dengan isak tangis.

“Ketika kami sampai di sana, masyarakat lokal—baik kecil, besar, perempuan, tua, maupun muda—menangis dan berkata, ‘Pak Menteri, agar ini (tambang) tidak ditutup.’ Mereka meminta agar kegiatan pertambangan ini dilanjutkan,” tutur Elisa dalam keterangan pers yang diterima Minggu (8/6/2025).

Ia menambahkan, pemerintah daerah akan mengikuti aspirasi warga yang merasa kehadiran tambang membawa dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Pulau Gag.

“Kalau pertambangan ini hadir untuk kesejahteraan rakyat, mengapa kita harus membuat rakyat susah?” ujar Elisa.

Ia menyampaikan rencana untuk kembali meninjau langsung lokasi tambang bersama Bupati Raja Ampat dan mengajak awak media guna melihat kondisi faktual lingkungan di Pulau Gag.

Senada dengan Gubernur, Bupati Raja Ampat Orideko Iriano Burdam juga menyampaikan bahwa masyarakat menolak jika tambang nikel PT Gag Nikel ditutup.

“Pesan dari masyarakat juga sudah kami sampaikan langsung kepada Pak Menteri. Mereka tidak mau tambang ditutup karena itu menopang kehidupan mereka,” ujar Orideko dalam video yang dibagikan Kementerian ESDM.

Dari hasil pengamatan lapangan, Orideko menyebut tidak ditemukan indikasi kerusakan lingkungan sebagaimana yang banyak beredar di dunia maya. Namun ia tetap menegaskan pentingnya pengawasan dalam operasional tambang.

“Saya harap pengawasan terus dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang kita khawatirkan, baik secara nyata maupun persepsi buruk yang beredar,” imbuhnya.

Hingga saat ini, belum ada keputusan final dari pemerintah pusat terkait keberlanjutan tambang nikel di Pulau Gag. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan bahwa kementeriannya masih dalam tahap evaluasi dan menampung semua masukan dari masyarakat, pemda, serta lembaga lingkungan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *