14 Cabor Dipertandingkan di POPDA Kaltim 2025

ADVERTORIAL – Upaya regenerasi atlet usia muda di Kalimantan Timur kembali mendapat perhatian serius melalui ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) 2025 yang akan digelar awal Oktober mendatang. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata dari komitmen Dinas Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur (Dispora Kaltim), khususnya di bawah koordinasi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menyampaikan bahwa pelaksanaan POPDA tahun ini telah disiapkan dengan matang. Salah satu bentuk keseriusan persiapan itu adalah penetapan 14 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan. “Bapopsi akan laksanakan persiapan-persiapan nasional POPDA dan sudah disepakati cabang olahraga yang ikut dalam POPDA tahun ini sebanyak 14 cabang olahraga,” ujarnya saat ditemui di Kantor Kadrie Oening Tower, Samarinda, Jumat (13/06/2025) siang.

Cabang olahraga yang dipilih mencakup berbagai jenis disiplin olahraga yang sudah populer dan memiliki banyak peminat, seperti atletik, bola voli, bulu tangkis, bola basket, karate, pencak silat, sepak bola, taekwondo, panahan, renang, senam, judo, tinju, dan menembak. Penetapan tersebut bukan tanpa pertimbangan. “Cabang-cabang olahraga yang dipertandingkan ini sudah ditentukan berdasarkan hasil rapat Musprov Bapopsi kabupaten/kota dan mempertimbangkan kesiapan infrastruktur serta antusiasme peserta,” kata Rasman.

POPDA 2025 tidak hanya dirancang sebagai ajang lomba, tetapi juga sebagai wadah pembinaan yang menyeluruh. Ajang ini diharapkan menjadi titik tolak bagi pelajar untuk menunjukkan kemampuan dan potensi mereka dalam bidang olahraga. “Pembinaan atlet usia pelajar terus berjalan dan POPDA adalah salah satu instrumen strategis untuk melihat perkembangan dan potensi mereka,” tegas Rasman.

Agar tepat sasaran sebagai ajang pembinaan, panitia menetapkan batas usia peserta. Peserta POPDA 2025 adalah pelajar yang lahir mulai 1 Januari 2008 dan masih aktif bersekolah. “Usia atlet yang ikut adalah kelahiran 1 Januari 2008 dan masih aktif bersekolah,” jelasnya.

Selain usia, aspek teknis juga menjadi perhatian. Rasman menjelaskan, pemilihan cabang olahraga dibedakan antara kategori terukur dan tidak terukur. “Cabang olahraga terukur meliputi atletik, renang, dan panahan, sedangkan cabang olahraga tidak terukur seperti bola voli, bulu tangkis, bola basket, sepak bola, taekwondo, senam, judo, dan tinju,” ungkapnya.

POPDA juga dianggap sebagai pintu awal dalam menjaring atlet potensial yang kelak dapat mewakili Kalimantan Timur di tingkat nasional. Dengan pelibatan 14 cabor, Rasman meyakini ajang ini akan menjadi momentum penting dalam mencetak atlet berprestasi. “Diharapkan POPDA tahun ini akan berjalan sukses dan menghasilkan atlet-atlet potensial yang bisa dibina lebih lanjut untuk mewakili Kaltim,” katanya.

Di tengah semangat pembinaan dan pencapaian prestasi, Rasman menekankan pentingnya menjadikan POPDA sebagai sarana kebangkitan olahraga pelajar. Lebih dari sekadar raihan medali, keberhasilan POPDA diukur dari lahirnya generasi atlet baru yang siap berkompetisi di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS). “Pelaksanaan POPDA ini dapat menjadi momentum kebangkitan olahraga pelajar di Kalimantan Timur menjadi ajang pencarian bibit unggul menuju ajang POPNAS,” tutup Rasman.

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Enggal Triya Amukti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *