Kaltim Deteksi Dini Atlet Menuju POPNAS

ADVERTORIAL – Menghadapi ajang nasional Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS), Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) mengedepankan pendekatan strategis berbasis pemetaan bakat sejak dini. Meskipun waktu pelaksanaan POPNAS masih cukup lama, tahapan awal telah dimulai guna menyusun kontingen yang kompetitif.
Dalam keterangan resmi pada Jumat (13/06/2025), Kepala Bidang Pengembangan Pemuda dan Olahraga Kalimantan Timur, Rasman Rading, menyampaikan bahwa seluruh cabang olahraga telah diminta untuk segera memulai proses identifikasi atlet potensial, termasuk bagi cabang yang tidak dipertandingkan di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA). “Kami telah menyampaikan kepada masing-masing pengurus cabang olahraga untuk mulai melakukan persiapan, khususnya bagi cabang-cabang olahraga yang tidak akan dipertandingkan dalam POPDA mendatang,” kata Rasman.
Menurutnya, pembentukan kontingen tidak dapat mengandalkan hasil pertandingan semata. Diperlukan proses pengamatan dan pembinaan yang dimulai lebih awal untuk memaksimalkan potensi atlet muda. “Namun yang terpenting adalah, sejak sekarang kami mendorong agar setiap cabang mulai mendeteksi dan menjaring atlet-atlet potensial yang bisa diandalkan dan berpeluang untuk mewakili Kalimantan Timur di ajang POPNAS,” lanjutnya.
POPDA sendiri menjadi momentum penting dalam rangkaian seleksi atlet. Dari ajang ini, performa para atlet akan dinilai secara langsung sebagai salah satu acuan dalam menentukan siapa yang layak dibina ke tingkat nasional. “Melalui pelaksanaan POPDA nanti, proses seleksi itu akan terjadi secara alami. POPDA menjadi salah satu instrumen utama kami untuk melihat dan memilih atlet-atlet yang layak dibina lebih lanjut ke tingkat nasional,” tegas Rasman.
Kendati demikian, beberapa cabang olahraga sudah lebih dulu memastikan tempat di POPNAS berkat capaian sebelumnya. “Walau begitu, perlu diketahui bahwa saat ini sudah ada tujuh cabang olahraga yang lolos langsung ke POPNAS berdasarkan hasil sebelumnya di Kendari,” jelasnya.
Di sisi lain, Rasman juga menekankan pentingnya ketepatan usia sebagai syarat administratif yang tidak bisa ditawar. Hanya atlet yang lahir mulai 1 Januari 2008, atau tahun 2007 dengan catatan masih aktif sebagai pelajar, yang diperbolehkan berpartisipasi. “Namun demikian, kami tetap fokus pada pencarian atlet dari kalangan pelajar yang memenuhi syarat usia, yaitu kelahiran mulai 1 Januari 2008, atau 2007 dengan catatan masih aktif bersekolah,” tandasnya.
Dengan strategi seleksi berbasis pemetaan awal, Kalimantan Timur berharap dapat menampilkan kekuatan penuh dalam POPNAS mendatang. Tidak hanya dari sisi teknik, tetapi juga kesiapan mental dan kedisiplinan, demi mewakili daerah secara maksimal di panggung nasional. []
Penulis: Putri Aulia Maharani Penyunting: Enggal Triya Amukti