Wabup Flores Timur Ancam Tak Beri Bantuan bagi Warga yang Bertahan di Zona Bahaya Erupsi

FLORES TIMUR  — Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, mengancam tidak akan memberikan bantuan kepada para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang masih bertahan di kawasan rawan bencana (KRB).

Pernyataan tersebut ia sampaikan menyusul letusan dahsyat gunung tersebut pada Selasa (17/6/2025), yang menyebabkan abu vulkanik menyebar luas ke berbagai wilayah.

Ignasius menyatakan kekecewaannya karena sejumlah warga masih memilih tetap berada di zona bahaya meski telah ada imbauan evakuasi dari pemerintah. Ia meminta camat dan kepala desa di wilayah terdampak segera mendata warga yang menolak mengungsi atau justru kembali ke zona KRB.

“Pemerintah akan mengambil sikap tegas terhadap perilaku tersebut. Mereka-mereka ini diperhitungkan untuk tidak boleh mendapatkan bantuan apapun namanya untuk pengungsi termasuk hunian tetap,” tegas Ignasius dalam keterangannya, Rabu (18/6/2025).

Bahkan, Ignasius meminta agar fasilitas kesehatan menolak memberikan layanan medis kepada warga yang nekat bertahan di KRB.

“Apabila ada masyarakat yang melarikan diri dari lokasi KRB untuk mengamankan diri dan mengalami luka, dilarang keras untuk memberikan pertolongan,” ujarnya.

Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami letusan hebat pada Selasa sore pukul 17.35 Wita. Letusan tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 6 menit 53 detik.

Kolom abu setinggi sekitar 10.000 meter di atas puncak, atau lebih dari 11.500 meter di atas permukaan laut, tampak berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan menyebar ke hampir seluruh penjuru angin.

Sebaran abu vulkanik bahkan mencapai Kabupaten Sikka, mendorong pemerintah daerah setempat mengimbau warga untuk menggunakan masker guna menghindari gangguan pernapasan.

Sikap tegas Wabup Ignasius Boli Uran ini menuai pro dan kontra. Sejumlah pihak menganggap langkah tersebut diperlukan untuk mendisiplinkan warga, sementara sebagian lainnya menilai pendekatan tersebut tidak sejalan dengan prinsip kemanusiaan dalam penanganan bencana.

Perkembangan situasi di kawasan terdampak dan langkah lanjutan pemerintah daerah masih akan terus dipantau. Pemerintah pusat melalui BNPB dan PVMBG juga terus berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keselamatan masyarakat. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *