Presiden Prabowo Resmikan 47 PLTS, Listrik Ramah Lingkungan Kini Terjangkau di 47 Desa 3T

JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto meresmikan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di 47 desa dari 11 provinsi di Indonesia.

Fasilitas ini berkapasitas total 27,8 megawatt (MW) dan menyediakan akses listrik bagi 5.383 rumah tangga, khususnya di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Dalam pernyataan resminya, Presiden menyatakan bahwa pengembangan energi surya merupakan langkah strategis untuk mempercepat pemerataan energi nasional. Ia menekankan pentingnya swasembada energi di tingkat lokal guna mengatasi tantangan logistik dan ketimpangan akses yang masih dirasakan di wilayah terpencil.

“Dengan energi tenaga surya, setiap desa bisa swasembada energi, setiap kecamatan bisa swasembada energi, bahkan pulau-pulau terpencil di gunung-gunung pun akan memiliki akses terhadap listrik,” ujar Prabowo dalam konferensi pers, Sabtu (28/6/2025).

Presiden juga menggarisbawahi kontribusi proyek ini dalam mendukung target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060. Menurutnya, pembangunan infrastruktur energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi kunci dalam menciptakan efisiensi distribusi energi, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap sumber energi fosil.

“Kita sedang menuju masa depan yang berkelanjutan. Program ini bukan hanya tentang menyediakan listrik, tapi juga tentang membangun keadilan energi dan kemandirian nasional,” tegasnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa PLTS menjadi tulang punggung strategi elektrifikasi desa yang belum terjangkau layanan listrik PLN.

Ia memastikan bahwa dalam 4 hingga 5 tahun ke depan, seluruh desa tanpa listrik akan disambungkan melalui skema kerja sama antara swasta, pemerintah, dan BUMN.

“Ini adalah kabar baik. Pemerintah bersama PLN dan pihak swasta akan memastikan tidak ada lagi desa yang gelap gulita. PLTS menjadi solusi cepat, murah, dan ramah lingkungan,” kata Bahlil.

Pemerintah juga mencatat bahwa proyek ini merupakan bagian dari investasi nasional energi bersih yang lebih luas. Sebelumnya, Presiden juga telah meresmikan sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan PLTS di 15 provinsi dengan total investasi mencapai Rp 25 triliun.

Program elektrifikasi berbasis PLTS menjadi tonggak penting dalam membangun keadilan energi, terutama di wilayah yang selama ini belum terjangkau oleh jaringan listrik konvensional.

Selain mempercepat rasio elektrifikasi nasional, proyek ini juga mendukung agenda transformasi hijau dan transisi energi menuju sumber yang lebih berkelanjutan.

Masyarakat desa di berbagai pelosok, mulai dari pesisir Papua hingga pegunungan Nusa Tenggara Timur, kini dapat menikmati layanan listrik untuk keperluan pendidikan, kesehatan, serta produktivitas ekonomi lokal.

Presiden Prabowo mengakhiri pernyataannya dengan harapan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu negara terdepan di dunia dalam transisi energi bersih.

“Kami optimistis, Indonesia akan mampu mencapai zero carbon emission tepat waktu, bahkan lebih cepat, bila seluruh pihak terus bersinergi dan bekerja keras untuk bangsa,” tutupnya. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *