Hadapi Potensi Konflik Timur Tengah, Menlu RI Bentuk Gugus Tugas Evakuasi WNI

JAKARTA — Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menyatakan bahwa Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah membentuk tim gugus tugas untuk menghadapi kemungkinan pecahnya konflik bersenjata di kawasan Timur Tengah.
Gugus tugas tersebut akan bertindak sebagai tim tanggap krisis (Crisis Response Team) yang bertugas mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) apabila situasi di lapangan memburuk.
Hal itu disampaikan Sugiono dalam Rapat Kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).
“Kami juga telah menginstruksikan seluruh kantor perwakilan Kemlu yang ada di wilayah Timur Tengah untuk menyiapkan langkah-langkah kontinjensi dalam rangka menjamin perlindungan WNI di wilayah masing-masing,” kata Sugiono.
Selain langkah preventif tersebut, Kemlu juga telah melakukan simulasi atau tabletop exercise untuk memastikan kesiapan dalam melakukan evakuasi darurat jika sewaktu-waktu konflik meningkat.
“Kami membentuk suatu gugus tugas yang disebut Crisis Response Team dan melakukan tabletop exercise jika sewaktu-waktu perkembangan terburuk memaksa kita untuk mengevakuasi warga negara di negara-negara tersebut,” imbuhnya.
Dalam paparannya, Sugiono mengungkapkan bahwa Kemlu telah berhasil mengevakuasi 97 dari total 386 WNI yang berada di Iran, melalui jalur darat menuju Azerbaijan. Sementara itu, sisanya memilih untuk tetap tinggal di Iran dengan berbagai alasan pribadi.
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania, saat ini tengah berupaya mengevakuasi 26 WNI dari Israel. Total terdapat 167 WNI yang masih berada di Israel.
“Kami terus berkoordinasi melalui jalur diplomatik dan logistik untuk memastikan seluruh WNI dalam kondisi aman,” pungkas Sugiono.
Langkah sigap pemerintah ini merupakan bagian dari komitmen negara dalam melindungi setiap WNI di luar negeri, khususnya dalam situasi geopolitik yang berpotensi memburuk. []
Nur Quratul Nabila A