Ratusan Sopir Truk Gelar Aksi Damai di Kemenhub dan DPR RI, Desak Revisi RUU ODOL

JAKARTA — Ratusan pengemudi truk dari berbagai organisasi profesi turun ke jalan untuk menggelar aksi demonstrasi damai di depan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Aksi tersebut digelar sebagai bentuk penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Over Dimension Overload (ODOL) yang dinilai merugikan kalangan sopir dan pengusaha angkutan barang kecil-menengah.
Menurut keterangan Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Ipda Ruslan Basuki, aparat kepolisian telah disiagakan guna memastikan jalannya aksi berlangsung kondusif.
“Ada pengamanan di DPR dan di Kemenhub,” ujar Ipda Ruslan, dikutip dari Antara.
Aksi ini diikuti sekitar 500 orang yang tergabung dalam gabungan organisasi sopir dan buruh logistik, yakni Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI), Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi), Aliansi Perjuangan Pengemudi Nusantara (APPN), Konfederasi Sopir Logistik Indonesia (KSLI), Asosiasi Sopir Logistik Indonesia (ASLI), dan Aliansi Pengemudi Angkutan Barang Indonesia (APABI).
Unjuk rasa dimulai di pintu belakang Kemenhub, tepatnya di Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Massa menyampaikan tuntutan agar pemerintah meninjau kembali RUU ODOL, yang menurut mereka belum mengakomodasi kenyataan di lapangan serta berpotensi menurunkan kesejahteraan sopir.
“RUU ini harus dikaji ulang karena akan menghantam mata pencaharian sopir truk yang selama ini hanya bertahan hidup dengan sistem logistik yang ada,” ujar salah satu orator dalam aksi.
Pihak kepolisian menerjunkan 366 personel di kawasan Kemenhub untuk pengamanan.
Sementara itu, di sekitar Gedung DPR RI, sebanyak 386 personel kepolisian juga disiagakan untuk memastikan tidak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban.
Setelah menyampaikan aspirasi di Kemenhub, massa bergerak menuju kompleks parlemen untuk melanjutkan orasi.
Mereka berharap Komisi V DPR RI yang membidangi perhubungan darat membuka ruang dialog yang adil dan memperhatikan masukan dari para pelaku transportasi logistik.
Hingga pukul 11.00 WIB, aksi berlangsung tertib dengan kawalan ketat petugas, dan belum ada laporan terkait insiden atau gangguan berarti. []
Nur Quratul Nabila A