Tim SAR Temukan Korban Ke-48 KMP Tunu Pratama Jaya, Pencarian Masih Dilanjutkan

JEMBRANA — Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Bali.

Penemuan pada Sabtu pagi ini menambah jumlah korban yang telah ditemukan menjadi 48 orang.

Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno, membenarkan informasi tersebut.

Jenazah ditemukan mengapung di Perairan Pengambengan, Jembrana, Bali, dan dievakuasi ke daratan sekitar pukul 10.40 WITA.

“Penemuan korban ke-48 pagi tadi,” ujar Ribut Eko Suyatno, Sabtu (12/7/2025).

Menurut keterangan, korban berjenis kelamin perempuan. Saat ditemukan, ia mengenakan celana panjang berwarna hitam dan bra berwarna hitam.

Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Blambangan menggunakan ambulans untuk proses identifikasi lanjutan.

“Korban berjenis kelamin perempuan, mengenakan celana panjang hitam dan bra berwarna hitam. Saat ini masih dalam proses identifikasi,” tambahnya.

Hingga saat ini, total korban yang ditemukan dalam tragedi tersebut mencapai 48 orang, yang terdiri dari 30 orang selamat dan 18 orang meninggal dunia.

Proses evakuasi dan pencarian terus dilakukan oleh tim SAR gabungan, termasuk Basarnas, TNI, Polri, dan relawan setempat.

Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya memunculkan persoalan baru, yakni ketidaksesuaian data manifes dengan jumlah korban yang dievakuasi.

Berdasarkan manifes resmi, kapal tersebut memuat 53 penumpang, 12 kru kapal, dan 22 unit kendaraan. Namun, temuan di lapangan menunjukkan adanya penumpang yang tidak tercantum dalam daftar resmi.

Situasi ini mendorong tim pencarian untuk memperluas area pencarian dan memverifikasi kembali jumlah penumpang sebenarnya.

“Kami terus melakukan pencarian untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal serta mengonfirmasi jumlah penumpang yang sebenarnya dalam insiden tragis tersebut,” ujar Ribut.

Pihak Basarnas juga telah memutuskan memperpanjang operasi pencarian selama tiga hari ke depan.

Langkah ini diambil untuk memberikan waktu tambahan bagi tim SAR dalam mengevakuasi seluruh korban dan mengungkap fakta menyeluruh terkait insiden ini.

Keluarga korban yang belum ditemukan masih berharap pada kerja keras tim gabungan.

Proses identifikasi setiap jenazah dilakukan dengan teliti untuk memberikan kepastian kepada keluarga dan menghindari kesalahan pendataan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *