Anies Sindir Presiden Absen di PBB, Anggota DPR: Diplomasi Tak Harus Langsung oleh Kepala Negara

JAKARTA — Pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengenai absennya Presiden Republik Indonesia dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama bertahun-tahun, menuai tanggapan dari Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin.
Dalam pernyataannya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Gerakan Rakyat di Jakarta Pusat, Minggu (13/7/2025), Anies menyebut Indonesia sebagai negara besar namun jarang tampil di panggung global melalui kehadiran langsung kepala negara.
“Kita harus selalu muncul dalam pertemuan-pertemuan global. Bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul, selalu Menteri Luar Negeri,” ujar Anies.
Anies mengibaratkan kondisi tersebut seperti warga dengan rumah besar di kampung, tetapi tidak pernah menghadiri rapat RT.
“Kalau kita tidak aktif di dunia internasional, itu seperti kita punya rumah besar, tapi tidak ikut rapat kampung. Cuma bayar iuran jalan terus,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, TB Hasanuddin mempertanyakan tudingan Anies tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak semua agenda internasional harus dihadiri oleh presiden, karena perwakilan Indonesia di forum-forum global tetap aktif dan efektif.
“Justru saya mau tanya, mana yang tak dihadiri presiden? Kalau standarnya harus presiden, kan tak semua event presiden harus hadir. Pada umumnya cukup oleh Menteri Luar Negeri, dan Indonesia cukup aktif,” kata Hasanuddin saat dihubungi, Selasa (15/7/2025).
Hasanuddin juga mengingatkan bahwa diplomasi internasional tidak semata-mata ditentukan oleh kehadiran kepala negara, melainkan oleh efektivitas keterlibatan diplomatik dan posisi Indonesia dalam berbagai isu global.
Sementara itu, Anies juga menekankan pentingnya peran Indonesia di kawasan Asia Tenggara, yang dinilainya sebagai wilayah yang relatif stabil dibandingkan kawasan Asia Timur.
“Wilayah ini teduh. Dan Indonesia harus bisa menjaga keteduhan itu. ASEAN adalah kekuatan masa depan Asia,” ujarnya. []
Nur Quratul Nabila A