Kaltim Perkuat Perlawanan Narkoba Lewat Kaderisasi

ADVERTORIAL – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) meluncurkan program kaderisasi anti-narkoba sebagai upaya membangun gerakan kolektif di kalangan generasi muda. Langkah ini menjadi strategi jangka panjang Pemprov Kaltim dalam menciptakan ekosistem sosial yang sehat dan produktif, sekaligus memutus rantai penyalahgunaan narkotika di daerah.
Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, menegaskan peran pemuda sangat vital dalam gerakan ini. “Pemuda jangan hanya jadi korban. Mereka harus jadi pelopor dan pemimpin dalam gerakan anti-narkoba. Ini bukan hanya tentang menyelamatkan diri sendiri, tapi juga lingkungan di sekitarnya,” ujarnya, Senin, (12/05/2025).
Program kaderisasi ini mengedepankan pendekatan edukasi, partisipasi, dan pemberdayaan, di mana para pemuda dilatih menjadi agen perubahan di komunitasnya. Mereka akan mengedukasi masyarakat, menjadi pendamping, sekaligus panutan bagi generasi sebaya. “Kami ingin melahirkan generasi pelopor yang bisa tampil sebagai duta anti-narkoba. Karena sesungguhnya, kekuatan terbesar ada di tangan anak muda. Jika mereka sadar dan bergerak, dampaknya akan sangat besar,” bebernya.
Agus mengingatkan bahwa gerakan melawan narkoba membutuhkan konsistensi dan kerja sama multipihak. “Kita tidak bisa bergerak sendiri. Harus ada kebersamaan. Pemerintah, sekolah, kampus, orang tua, komunitas, semua harus bergandengan tangan. Kalau tidak, sulit menciptakan Kaltim yang benar-benar bersih dari narkoba,” tegasnya.
Selain membentuk karakter dan kepemimpinan, Agus menilai bahwa pemuda yang terlibat aktif dalam gerakan positif akan memiliki ketahanan moral yang kuat. “Langkah kecil hari ini akan jadi gerakan besar di masa depan, kalau dilakukan secara konsisten. Memberdayakan pemuda itu seperti menanam benih perubahan,” ujarnya.
Dispora Kaltim memastikan bahwa pelatihan ini bukan kegiatan seremonial semata. Pihaknya menyiapkan strategi monitoring, pendampingan, serta ruang aktualisasi yang berkelanjutan bagi para kader. “Ini bukan program sesaat. Kita ingin hasil jangka panjang. Kader-kader ini akan menjadi mitra pemerintah di lapangan dalam menyampaikan pesan anti-narkoba,” katanya.
Dalam konteks teknologi, Agus melihat peluang besar di media sosial untuk memperluas jangkauan kampanye. “Kita harus rebut ruang-ruang publik dan digital dari pengaruh buruk narkoba. Pemuda punya power di media sosial. Kalau mereka bersatu, kampanye anti-narkoba bisa viral dan berdampak luas,” bebernya.
Sebagai rencana lanjutan, Dispora Kaltim akan menjalin kemitraan dengan sekolah, kampus, dan organisasi kepemudaan di berbagai daerah. Jejaring relawan ini diharapkan memperkuat gerakan anti-narkoba hingga ke akar rumput. “Tujuan akhir kita bukan sekadar mengurangi angka penyalahgunaan narkoba, tapi menciptakan ekosistem sosial yang sehat dan produktif. Dan itu hanya bisa dicapai kalau pemudanya sadar, terlibat, dan bergerak bersama,” tutup Agus. []
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum