Staf Khusus Menhut : Daripada Demo Bupati, Simpan Energi Buat 2016

portal_forum_perbatasan(1)Staf Khusus Menteri Kehutanan Mashur berharap warga di Kabupaten Nunukan mendukung Bupati Nunukan Basri untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Ia mengatakan, dengan dukungan masyarakat tersebut Basri diharapkan bisa memaksimalkan kinerjanya memimpin Pemerintah Kabupaten Nunukan.

Sekarang ada demo, apa hasilnya? Cuma jadi cerita ke Tawau. Di mana mereka cerita, betul-betul seperti apa kita ini?,” ujarnya, saat menjadi pembicara pada Silaturahmi dan Dialag “Nunukan Bersatu untuk Mencapai Kemajuan Bersama” yang digagas Forum Bumi Perbatasan, Kamis (12/6/2014) sore, di Hotel Marvel, Kecamatan Nunukan.
Mashur mengatakan, Kabupaten Nunukan bisa maju jika masyarakatnya menjadi diri sendiri. “Kita yang harus mengangkat harkat martabat kita. Kita lakukan sesuai kemampuan anda sebagai intelektual. Untuk apa demo?,” ujar Mashur yang digadang-gadang bakal menjadi calon Bupati Nunukan pada 2016 mendatang.
Menurutnya, terus-menerus mempersoalkan jalannya pemerintahan saat ini apalagi dengan berdemo, justru akan membuang-buang energi.
“Jadi simpan energi untuk kepentingan akan datang! Simpan energi untuk 2016,” ujarnya merujuk pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Nunukan 2016 mendatang.
Dijelaskannya, untuk mengganti Bupati ada dua cara. Yang pertama, mengikuti aturan resmi yakni melalui Pemilihan Umum Kepala Daerah yang digelar lima tahun sekali.
Sementara cara kedua, Bupati bisa diberhentikan diantaranya bila melanggar Undang-Undang Dasar 1945, melakukan perbuatan tercela, mengundurkan diri, meninggal dunia dan dihukum lebih lima tahun penjara karena melakukan perbuatan pidana. “Hal-hal ini kan tidak dilakukan? Jadi tunggu setelah dia lima tahun melaksanakan tugasnya baru diganti,” ujarnya.
Dia berharap tidak ada lagi masyarakat Nunukan yang tidak mendukung pemerintahan yang dipimpin Basri. “Setelah ini jangan lagi kita banyak cerita di warung kopi. Biarkan pemerintahan ini berjalan, kita dukung bersama-sama. Kalau mau ganti, nanti 2016,” ujarnya dihadapan ratusan warga yang hadir.
Meskipun dengan berbagai kesibukan di Jakarta dan luar negeri, Mashur dihadirkan sebagai pembicara pada forum tersebut, karena dianggap punya pandangan yang maju untuk pembangunan Kabupaten Nunuakn diwaktu mendatang.
Pada acara yang dipandu tokoh pemuda M Sakir, pihak panitia juga menghadirkan Direktur Eksekutif Lingkar Survei Perbatasan Muhammad Sain.
Dia menjelaskan, lembaga tersebut dibentuk oleh para mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kalimantan Timur, dengan tujuan untuk memajukan daerah seusai dengan kearifan lokal masing-masing. [] RedFj/TK

Berita Lainnya

WELLINGTON — Kasus medis tak biasa terjadi di Selandia Baru setelah seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun menelan hingga 100 magnet kecil berkekuatan tinggi yang dibelinya melalui platform belanja daring Temu. Aksi berbahaya tersebut berujung pada operasi besar setelah magnet-magnet itu menyebabkan kerusakan serius pada organ dalam tubuhnya. Remaja itu semula dibawa ke Rumah Sakit Tauranga, Pulau Utara, karena mengalami nyeri perut selama empat hari. Setelah dilakukan pemeriksaan medis, dokter menemukan adanya kumpulan magnet di dalam usus. “Dia mengungkapkan telah menelan sekitar 80–100 magnet berkekuatan tinggi (neodymium) berukuran 5×2 milimeter sekitar satu minggu sebelumnya,” tulis laporan di New Zealand Medical Journal, Jumat (24/10/2025). Magnet neodymium tersebut sejatinya sudah dilarang beredar di Selandia Baru sejak 2013 karena risiko keselamatan yang tinggi, terutama bagi anak-anak. Namun, laporan mengungkapkan bahwa remaja ini masih bisa membelinya secara daring melalui Temu, salah satu platform e-commerce asal Tiongkok yang tengah populer secara global. Hasil sinar-X memperlihatkan magnet-magnet itu menggumpal membentuk empat garis lurus di dalam perut sang remaja. “Ini tampaknya berada di bagian usus yang terpisah namun saling menempel akibat gaya magnet,” ujar pihak medis. Kondisi itu menyebabkan nekrosis, atau kematian jaringan, di empat area usus halus dan sekum, bagian dari usus besar. Tim dokter bedah kemudian melakukan operasi pengangkatan jaringan mati sekaligus mengeluarkan seluruh magnet dari tubuh pasien. Setelah menjalani perawatan intensif selama delapan hari, remaja tersebut akhirnya diperbolehkan pulang. Dalam laporan medisnya, dokter Binura Lekamalage, Lucinda Duncan-Were, dan Nicola Davis menulis bahwa kasus ini menjadi pengingat bahaya besar yang bisa timbul dari akses bebas anak-anak terhadap produk berisiko di pasar online. “Kasus ini tidak hanya menyoroti bahaya konsumsi magnet, tetapi juga bahaya pasar daring bagi populasi anak-anak kita,” tulis mereka. Selain itu, para ahli juga memperingatkan kemungkinan komplikasi jangka panjang akibat insiden ini, termasuk sumbatan usus, hernia perut, serta nyeri kronis yang dapat muncul di kemudian hari. Menanggapi laporan tersebut, pihak Temu menyampaikan penyesalan dan berjanji akan menyelidiki kasus ini secara menyeluruh. “Kami telah meluncurkan tinjauan internal dan menghubungi penulis artikel New Zealand Medical Journal untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” ujar juru bicara Temu dalam pernyataan resminya. Namun, Temu menyebut belum dapat memastikan apakah magnet yang digunakan anak tersebut benar-benar dibeli melalui platform mereka. “Meskipun demikian, tim kami sedang meninjau daftar produk yang relevan untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap peraturan keselamatan setempat,” tambahnya. Temu, yang merupakan raksasa e-commerce asal Tiongkok, beberapa kali dikritik di pasar internasional, termasuk di Uni Eropa, karena dinilai belum cukup tegas dalam menyaring produk berbahaya atau ilegal yang beredar di platformnya. Kasus ini menegaskan pentingnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas belanja dan penggunaan internet oleh anak-anak, sekaligus menjadi peringatan bahwa satu klik di dunia digital bisa berujung pada konsekuensi serius di dunia nyata.