Cegah Perdagangan Manusia, Bakesbangpol Kota Probolinggo Gelar Sosialisasi
PROBOLINGGO-Maraknya kejadian kasus kejahatan perdagangan manusia menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Probolinggo. Melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), Pemkot mengundang perwakilan masyarakat untuk mengikuti pembekalan melalui agenda Sosialisasi Pencegahan Perdagangan Manusia di Kota Probolinggo. Hadir menyampaikan materi antara lain Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati, Ketua DPRD Abdul Mujib serta Kasubsi Pemeriksaan Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas 1 TPI Malang Dany Trisunu.
Hadir mewakili Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Sekda Ninik menerangkan bahwa pengangguran menjadi salah satu penyebab terjebaknya masyarakat ke dalam perdagangan manusia. “Meningkatnya angka pengangguran, kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan dan terbatasnya lapangan kerja serta kurangnya pemahaman tentang tindak pidana perdagangan manusia, menjadi penyebab terjadinya perdagangan manusia,” kata Sekda.
Untuk itu, Sekda Ninik berpesan kepada peserta sosialisasi agar selalu berhati-hati, terutama bagi yang menawarkan pekerjaan ke luar negeri. “Hati-hati apabila diiming-imingi bekerja di luar negeri dengan agen yang tidak teregistrasi, jadi harus hati-hati sekali, diiming-imingi gaji yang tinggi, tetapi nanti di sana ditelantarkan,” pesannya.
Senada dengan Sekda, Abdul Mujib juga menyampaikan contoh kasus teranyar mengenai modus perdagangan manusia. “Apa macam-macamnya? banyak, ada yang modusnya itu tenaga kerja, ada yang modusnya itu belajar dan lain-lainnya. Dan yang paling mengenaskan sekarang itu, mereka pelaku perdagangan manusia itu, kadang sudah istilahnya ngingu, memelihara dari mulai anak-anak kecil kayak gitu, baik perempuan atau laki-laki, dipelihara mulai kecil, dikasih makan, dikasih minum tapi di karantina,” jelas Abdul Mujib.
Sehingga, melalui agenda sosialisasi ini, Ketua DPRD berharap peserta menjadi paham dan mengerti mengenai bahaya kejahatan perdagangan manusia. “Maka dari itu, kita yang bagian terbawah di lingkungan ini minimal punya pemahaman, mengerti, berikut juga potensi-potensi yang bisa terjadi di masyarakat seperti apa, itu panjenengan harus paham,” imbuhnya.(Idrus)