Program Adiwiyata Menjadi Komitmen Walkot Probolinggo
PROBOLINGGO-Wali Kota Dr. Habib Hadi mengungkapkan program Adiwiyata ini menjadikan komitmennya dan ingin setiap lembaga-lembaga pendidikan yang ada di Kota Probolinggo memulainya.
Menurutnya masalah lingkungan bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah saja namun semua unsur elemen masyarakat harus turut serta berpartisipasi didalamnya. “Di Sekolah Adiwiyata ini banyak keberhasilan yang diraih dan sudah dikembangkan dan saya berharap semua lembaga pendidikan di Kota Probolinggo mengutamakan dan mengedepankan untuk ikut serta berpartisipasi terhadap masalah lingkungan, termasuk juga masyarakat umumnya,” seru wali kota yang bergelar Doktor Ilmu Lingkungan itu.
“Setelah itu juga kita ingin mengembangkan lingkungan yang ada di rumah masing-masing (perkampungan) sehingga kita bisa terus edukasi untuk kesadaran sejak dini tentang pentingnya menjaga lingkungan,” terangnya.
Kali ini dengan melaksanakan Sosialisasi Persiapan Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi Jawa Timur (CSAP) tahun 2024 di Puri Manggala Bakti, Rabu (01/11) pagi. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Retno Wandasari mengatakan, tujuan giat ini adalah untuk mewujudkan penerapan perilaku ramah lingkungan (PRLH) oleh warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Sehingga kualitas lingkungan hidup warga sekolah meningkat.
“Juga untuk menanamkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS). Karena itu, melalui kegiatan ini kami memberikan wadah atau kesempatan kepada sekolah-sekolah di Kota Probolinggo yang berstatus Adiwiyata kota untuk mengikuti seleksi Adiwiyata Provinsi Jawa Timur. Sehingga dapat meningkatkan statusnya menjadi sekolah Adiwiyata tingkat provinsi,” terang Retno.
Dijelaskan oleh Retno, Adiwiyata adalah penghargaan yang diberikan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/ kota secara berjenjang kepada sekolah yang berhasil melaksanakan GPBLHS. “Gerakan PBLHS yaitu aksi kolektif yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan,” jelasnya.
Retno melanjutkan, penilaian CASP dilakukan melalui dua tahap, yaitu seleksi administrasi dan verifikasi lapangan secara online dan offline. “Penetapan sebagai sekolah Adiwiyata dilakukan dengan ketentuan sekolah yang mencapai nilai minimal 80 persen dari nilai capaian tertinggi ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi,” bebernya.
Turut mendampingi Wali Kota, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegiyantono yang menyapa perwakilan 28 lembaga sekolah setingkat SD/ MI, SMP/ MTs, SMA/ SMK/ MA di Kota Probolinggo yang berstatus Adiwiyata tingkat kota.(rls)