Bencana Tanah Bergerak Terjang Desa Cowek, 49 Keluarga Terkena Dampaknya
PASURUAN – Bencana tanah bergerak terjadi di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Bencana tanah bergerak ini diketahui terjadi di Dusun Sempu RT 01/RW 08, Selasa (28/1/2025). Bersamaan dengan turunnya hujan lebat.
Namun, saat itu hanya beberapa rumah yang rusak. Kerusakan yang terjadi berupa retak di lantai, juga dinding rumah. Bahkan, sampai ada yang berlubang.
Lalu Rabu (29/1/2025), bencana ini meluas. Rumah warga yang retak dan berlubang makin banyak akibat tanah bergerak.
Total ada ada 49 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terdampak bencana ini. Ditambah satu musala.
“Bencana ini terjadi di satu RT. Total ada 174 jiwa yang terdampak. Mereka semua kami ungsikan ke sekolah terdekat,” terang Kades Cowek M. Soffi yang dilansir Radar Bromo.
Rudianto, 34, adalah warga yang rumahnya retak cukup parah. Dia bercerita, tanah bergerak ini terjadi Selasa pukul 02.00.
Saat itu, dia bangun dari tidurnya karena mendengar suara gemeretak. Setelah dicek, ternyata asbes teras rumahnya ada yang jebol dan pecah.
Namun, saat itu Rudianto tidak berpikir macam-macam. Dia hanya menduga, asbes itu pecah karena hujan. Dia pun melanjutkan tidur.
“Paginya sekitar pukul setengah enam, saya bangun. Eh kok lantai teras rumah dan ruang tamu retak. Kemudian hari Rabu tembok rumah retak dan sampai ada yang jebol,” tuturnya.
Bukan hanya rumahnya. Rumah beberapa tetangganya juga retak dan rusak. Mulai lantai teras retak dan jebol, juga dinding tembok sejumlah ruangan retak.
“Jadi bukan hanya rumah saya yang rusak dan retak. Rumah tetangga saya yang lain juga sama kondisinya,” terangnya.
Pj Bupati Pasuruan Nurkholis bersama Sekda Kabupaten Pasuruan Yudha Triwidya Sasangka langsung meninjau lokasi bencana Kamis (30/1/2025).
Keduanya datang bersama sejumlah kepala OPD dan didampingi Muspika Purwodadi. Mereka juga mendatangi beberapa rumah warga yang retak dan rusak.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Sugeng Hariyadi menegaskan, pihaknya akan melaporkan bencana ini pada BPBD Provinsi Jatim. Termasuk berkoordinasi untuk melakukan pengkajian.
Sementara itu, Nurkholis menegaskan, perlu pengecekan untuk mengetahui penyebab keretakan rumah warga di Dusun Sempu.
Pengkajian penting dilakukan untuk mengambil langkah-langkah kelanjutannya.
“Sementara ini, kami lakukan memberikan bantuan awal dan penanganan kedaruratan. Selain itu, juga dilakukan asesemen rumah warga yang rusak,” jelasnya. []
Nur Quratul Nabila A