Banjir di Tanggulangin Sidoarjo Belum Surut, Warga Masih Berjuang

SIDOARJO – Banjir yang melanda Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, masih belum sepenuhnya surut meskipun telah berlangsung selama 10 hari. Warga setempat terus berupaya menguras air yang menggenangi rumah mereka agar dapat kembali beraktivitas dengan normal.
Di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, beberapa bagian jalan sudah mulai mengering. Namun, rumah-rumah yang berada di dataran lebih rendah masih terendam air, terutama di RW 03 Dusun Pologunting.
“Genangan sudah mulai berkurang, tetapi beberapa rumah masih terendam banjir,” ujar Kepala BPD Gempolsari, Khusnu Karim, Kamis (6/3/2025).
Kondisi serupa juga terjadi di RW 04, di mana ketinggian air yang sebelumnya mencapai 40 sentimeter kini berkurang menjadi sekitar 20 sentimeter. Sementara itu, Desa Kedungbanteng masih terdampak dengan genangan air setinggi 30 sentimeter yang menghambat aktivitas warga.
Selama banjir berlangsung, Puskesmas Tanggulangin terus memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak. Tim medis dikerahkan ke berbagai desa menggunakan ambulans untuk memeriksa kondisi kesehatan masyarakat.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Sidoarjo, Danang Abdul Ghani, mengungkapkan bahwa dalam sepuluh hari terakhir, sebanyak 2.323 warga telah mendapat pelayanan kesehatan.
“Penyakit yang paling banyak dikeluhkan adalah infeksi kulit akibat paparan air banjir yang kotor,” ujarnya.
Menurut data Puskesmas Tanggulangin, tercatat 1.497 kasus infeksi kulit yang dialami warga, sementara 307 kasus lainnya merupakan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Petugas kesehatan terus bersiaga di lokasi, bahkan untuk menjangkau daerah yang masih tergenang banjir tinggi, tim medis difasilitasi dengan motor trail agar tetap dapat memberikan pelayanan.
Hingga kini, banjir di Kecamatan Tanggulangin masih menjadi tantangan bagi warga. Mereka berharap air segera surut sepenuhnya agar dapat kembali menjalani aktivitas dengan normal. []
Nur Quratul Nabila A