Massa Aksi Tolak Revisi UU TNI Masih Bertahan di Depan Gedung DPR RI

JAKARTA – Sejumlah massa aksi yang menolak revisi Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih bertahan di depan Gerbang Pancasila, Kompleks DPR RI, Jakarta. Mereka tetap berada di lokasi sejak Rabu (19/3/2025) malam hingga Kamis (20/3/2025) pagi.
Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 06.15 WIB, massa aksi tetap berkumpul di area pintu masuk Gedung DPR RI. Mereka mendirikan tiga tenda untuk bermalam di lokasi. Hingga pagi hari, jumlah peserta aksi terus bertambah seiring dengan datangnya massa dari berbagai elemen masyarakat.
Sejumlah aparat kepolisian terlihat berjaga untuk memantau situasi di sekitar lokasi aksi. Selain itu, petugas keamanan DPR juga tampak melakukan pemeriksaan terhadap setiap pegawai atau pekerja yang akan memasuki kompleks parlemen.
Meskipun telah bermalam di lokasi, para pengunjuk rasa tidak melakukan aksi demonstrasi pada malam hari. Mereka memilih menunggu hingga pagi hari untuk bergabung dengan kelompok massa yang lebih besar.
Berdasarkan poster yang beredar di kalangan wartawan dan media sosial, seruan aksi ini mengajak seluruh masyarakat untuk menolak revisi UU TNI yang dijadwalkan akan disahkan dalam rapat paripurna DPR RI pada hari ini.
Rencananya, massa aksi akan menggelar unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen Senayan mulai pukul 10.00 WIB. Aksi ini merupakan bagian dari protes terhadap revisi UU TNI yang dinilai kontroversial oleh berbagai kelompok masyarakat.
Di sisi lain, DPR RI dijadwalkan menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan revisi UU TNI. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, menyatakan bahwa pengesahan ini dilakukan setelah seluruh fraksi menyatakan persetujuan dalam pembahasan tingkat I.
“Revisi UU TNI sudah rampung dan tinggal dibawa ke tahap II, yaitu dibacakan dalam rapat paripurna yang, insya Allah, dijadwalkan besok (hari ini),” ujar Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Namun, hingga saat ini, Dave mengaku belum menerima undangan resmi terkait jadwal rapat paripurna tersebut.
“Sementara ini saya belum menerima undangan rapat paripurna. Kami masih menunggu keputusan Badan Musyawarah (Bamus) untuk menentukan apakah rapat akan digelar besok dan pada pukul berapa,” tambahnya.
Situasi di depan Gedung DPR RI masih terus berkembang, dengan massa aksi yang semakin bertambah menjelang pelaksanaan rapat paripurna DPR RI. Aparat keamanan pun tetap disiagakan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi selama aksi unjuk rasa berlangsung. []
Nur Quratul Nabila A