Dituduh Curi Barang Teman, Pria Bantul Akhiri Hidupnya di Kios Kosong

BANTUL — Seorang pria berinisial BAS (37), warga Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri pada Senin pagi (21/4/2025).

Peristiwa tragis ini diduga dipicu tekanan psikologis setelah korban dituduh mencuri dan diminta mengembalikan barang yang dituduhkan.

Jasad korban ditemukan di bangunan kosong bekas kios milik kerabatnya yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Menurut keterangan dari Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry, korban pertama kali ditemukan oleh ayah kandungnya sekitar pukul 09.00 WIB.

“Sehari sebelumnya, korban tidak pulang ke rumah. Pihak keluarga pun mencari ke tempat-tempat yang biasa didatangi korban, termasuk kios kosong tersebut karena korban kerap menginap di sana,” ujar Jeffry.

Karena pintu kios terkunci dari dalam, sang ayah kemudian memanjat atap menggunakan tangga dan membuka genting. Dari atas, ia melihat putranya sudah dalam kondisi tidak bernyawa, tergantung di dalam bangunan tersebut.

Setelah temuan tersebut, keluarga segera melapor ke Ketua RT setempat dan diteruskan ke Polsek Sanden. Aparat kepolisian bersama tim Inafis Polres Bantul dan tenaga medis dari Puskesmas Sanden langsung turun ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

“Hasil identifikasi dan pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka mencurigakan. Korban diperkirakan telah meninggal lebih dari dua hari. Kulit jenazah pun sudah menunjukkan gejala melepuh,” ungkap AKP Jeffry.

Dugaan sementara, korban mengalami tekanan mental akibat tuduhan pencurian yang dilayangkan oleh temannya. Meski korban menyatakan kesanggupan untuk mengembalikan barang yang dituduhkan, namun hingga akhir hayatnya hal tersebut belum mampu ia penuhi.

“Menurut pihak keluarga, korban sempat menyatakan keinginannya mengembalikan barang yang dituduhkan sebagai hasil pencurian, namun karena kondisi ekonomi, ia belum mampu memenuhinya,” jelas Jeffry.

Jenazah BAS telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga menyatakan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menghendaki proses hukum lebih lanjut.

Peristiwa ini menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang dipicu tekanan sosial dan ekonomi. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih peka terhadap tekanan psikologis di lingkungan sekitar dan mendorong penyelesaian masalah secara persuasif, bukan intimidatif. []

 Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *