Ajak Masyarakat Balikpapan Jadikan Sampah Sebagai Sahabat

Abdul Aziz  Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP)
Abdul Aziz, Kepala DKPP Balikpapan.

BALIKPAPAN – Meskipun baru menjabat sebagai sebagai Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman (DKPP)  Balikpapan sekitar sebulan lebih, Abdul Azis telah membuat terobosan untuk menjadikan Balikpapan sebagai kota yang bersih, rapi dan indah. Terobosan itu adalah menjadikan sampah sebagai sahabat.

Salah satu masalah yang sering dihadapi masyarakat perkotaan adalah sampah, termasuk Balikpapan. Kota berpenduduk lebih dari 700 ribu jiwa ini dihadapkan pada persoalan pengelolaan sampah yang kian hari kian bertambah volumenya. “Selama ini, kita hanya berfikir bagaimana membangun kota dengan mendorong pertumbuhan ekonomi, akan tetapi terkadang lupa dengan persoalan sampah, sebagai salah satu out put dari pembangunan itu,” kata Abdul Aziz saat memberi arahan dalam sosialisasi penanganan sampah di RT 38, Graha Indah, Balikpapan, baru-baru ini.

“Total produksi sampah di Kota Balikpapan mencapai 400 ton hari. Sekitar 20 persen atau 8 ton dari produksi sampah itu adalah jenis sampah plastik yang membutuhkan waktu 200 – 1000 tahun untuk hancur,” kata Azis.

Sekarang ini, lanjut dia, DKPP mendorong perubahan mindset atau cara berfikir masyarakat mengenai sampah. Sampah itu bukan musuh tapi sahabat. Teknis operasionalnya menggunakan tiga cara yaitu recycled (mendaur ulang), reducted (mengurangi), dan reuse (menggunakannya kembali).

“Untuk sampah jenis plastik, kita dorong masyarakat memanfaatkannya menjadi sesuatu yang  berguna dan bernilai ekonomis dengan menciptakan produk kerajinan tangan berbahan dasar plastik. Selain itu kita dorong agar sampah-sampah plastik tersebut, tidak masuk ke TPS, tetapi di kumpulkan dan dibawa ke bank sampah,” paparnya.

Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) ini juga mendorong lomba composting di linkungan SKPD di Pemkot Balikpapan. Tujuannya untuk menciptakan kesadaran dan membangun budaya baru bagi aparatus pemerintahan kota. Jika semua itu berjalan, maka volume sampah yang diangkut ke TPA Manggar juga akan berkurang.

Aziz juga telah menyiapkan beberapa program kerja, diantaranya penataan pohon-pohon di jalan-jalan protokol yang mengganggu pejalan kaki dan pengendara, memaksimalkan distribusi sampah ke TPA Manggar, pengelolaan fasilitas TPA, pengaturan tempat pemakaman umum (TPU), pengelolaan sampah di pesisir pantai, penyuluhan kebersihan bagi warga di daerah aliran sungai (DAS), penataan taman kota, meningkatkan kesejahteraan petugas kebersihan, memaksimalkan pengelolaan lokasi pembibitan di Km 12 Balikpapan Utara eks TPA dan Kota Hijau Perum Daksa serta berbagai tugas DKPP. [] Irwanto Sianturi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *