Anjungan Kalbar Di TMII Rusak Berat, Dibutuhkan Anggaran 9 Milliar

ANJUNGAN KALBAR : Gubernur Sutarmidji memastikan akan melakukan perbaikan anjungan Kalbar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang kondisinya rusak berat. (Foto : Rac)

ANJUNGAN KALBAR : Gubernur Sutarmidji memastikan akan melakukan perbaikan anjungan Kalbar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang kondisinya rusak berat. (Foto : Wik)

 

PONTIANAK (Beritaborneo.com)- Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyampaikan bahwa telah mulai melakukan penataan Taman Mini Kalbar karena sudah rusak berat.

Sebab dalam waktu dekat di tahun ini juga akan dikunjungi oleh para Delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Ia menyampaikan Taman Mini Provinsi Kalbar termasuk keempat yang paling rusak berat. Maka demikian sangat diperlukan dilakukan perbaikan.

“Kita benahi Taman Mini kita yang rusak parah termasuk yang keempat yang rusak berat. Karena mau dipakai kunjungan Delegasi G20,”ujarnya, Selasa 23 Agustus 2022.

Karena waktu yang singkat, Sutarmidji menyampaikan perbaikan Taman Mini Kalbar tahun ini menggunakan dana CSR.

“Akhirnya kita cari dana CSR supaya tidak salah, walaupun boleh suruh ini itu. Saya bilang tidak bisa  biarpun ada surat dari Kemendagri, kecuali gedung itu penyelesaian tak sampai Rp 200 juta itu boleh,” jelasnya.

Namun diakuinya kalau lebih dari itu, ia angkat tangan dari pada jadi masalah hukum kedepan.

“Jadi lebih bagus tenang-tenang saja. Pembangunan Taman Mini ini sudah mencapai lebih 60 persen. Insya Allah saya yakin selesai, “harapnya.

Ia mengatakan ada bangunan rumah adat Bengkayang yang sudah mau roboh dan pembangunannya untuk tahun ini tidak terkejar, maka akan disusul dengan menggunakan dana APBD 2023.

“Kita bangun lagi. Jadi untuk masyarakat Bengkayang bukan kita hilangkan,  tapi sudah mau roboh, maka kita susul pembangunannya menggunakan APBD 2023,” ujarnya.

Lanjutnya menyampaikan perbaikan keseluruhan Taman Mini Kalbar memakan dana Rp 5-6 Miliar untuk penataannya dengan tahun ini menggunakan dana CSR.

“Sebenarnya menghabiskan dana Rp 9 Miliar, karena sudah rusak berat. Tapi sekarang kita tangani dulu dengan CSR bukan menggunakan dana APBD, kecuali yang dibawah Rp 200 juta,” pungkasnya. (rac)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *