Banjir Bandang Serta Longsoran Lumpur Melanda Pekalongan

PEKALONGAN – Gerak cepat dilakukan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten (Kab.) Pekalongan, saat terjadi bencana banjir bandang di Desa Wangandowo, Kecamatan (Kec.) Bojong, Kab. Pekalongan, pada Rabu petang (14/03/2024).

Tim relawan PMI Kab. Pekalongan bergabung dengan relawan lainnya dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) malam itu melakukan evakuasi korban hanyut. Tim PMI Kab. Pekalongan akhirnya berhasil menemukan dua korban yang hanyut terseret arus banjir bandang tersebut.

Hingga, Jumat (15/03/2024), tim PMI Kab. Pekalongan masih berjibaku bersama relawan lainnya untuk membersihkan material lumpur yang masuk ke rumah-rumah warga dan lingkungan di Dukuh Sabrang Desa Wangandowo. Banjir bandang di Desa Wangandowo ini diakibatkan oleh jebolnya dinding tanah penahan tempat penampungan air atau reservoir di areal proyek pabrik sepatu yang ada di wilayah Desa Wangandowo, Kec. Bojong.

“Ya betul sekiranya tadi sore mas kurleb (kurang lebih, Red) menjelang waktu buka puasa itu tanggul tempat penampungan air proyek pabrik sepatu itu jebol dan air bah serta longsoran lumpur langsung menerjang beberapa rumah warga,” ucap Kapolsek Bojong Inspektur Polisi Satu (IPTU) Wastono.

Dalam banjir bandang ini setidaknya berdasarkan assessment tim PMI Kab. Pekalongan di lapangan terdapat 2 korban yang hilang terseret derasnya arus banjir bandang. PMI Kab. Pekalongan beserta unsur Search And Rescue (SAR) lainnya segera melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban.

Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban pertama atas nama Wasila (38) dalam kondisi meninggal dunia. Korban ini ditemukan sekitar 20 meter dari rumahnya. Tubuh korban terjepit di antara puing-puing kayu rumahnya yang rata dengan tanah tersapu banjir. Korban pun segera dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kajen.

Sedangkan korban kedua bernama Sifa (10). Sifa merupakan anak dari korban Wasila. Sifa ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 60 meter dari rumahnya, sekitar pukul 22.31 WIB. Berdasarkan hasil assessment tim PMI Kab. Pekalongan dalam peristiwa ini setidaknya beberapa bangunan mengalami kerusakan, seperti 1 jembatan rusak, 1 gedung Taman Kanak-kanak (TK) rusak, 2 musala rusak, 2 rumah hanyut, 20 rumah rusak berat serta 50 rumah rusak ringan.

Dua rumah yang rata dengan tanah itu ialah rumah korban Wasila dan kerabatnya yang bernama Wartono. Dua rumah ini berdekatan. Lokasinya persis berada di bawah tebing dimana tanggul reservoir di atas tebing ini jebol. []

Redaksi01

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *