Beri Cakrawala Baru bagi Fotografi

imagesPameran foto perdana Angkatan I Kelas Malam Balikpapan di Atrium Plaza Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, berakhir Minggu (8/6). Sebagai puncak acara diadakan artist talk atau diskusi tentang portrait photography.

Diskusi ini menghadirkan perupa Balikpapan Makian YW, penggerak seni Paul Elcano Siregar, jurnalis Thomas D Priyandoko, dan inisiator Kelas Malam Balikpapan Ray Whardana. Makian YW memaparkan bahwa portrait merupakan akar utama dari perkembangan seni lukis.
“Sebenarnya fotografi dan lukisan pada dasarnya adalah sama, yaitu menggambar. Namun lukisan menggunakan media cat dan kanvas, sedangkan fotografi dengan cahaya,” ungkap Makian atau yang akrab disapa Bang Memet ini.
Sementara itu, Paul Elcano Siregar banyak mengupas bagaimana proses seni rupa terjadi dalam karya Fotografi dan sekelumit sejarah perkembangannya. Ia juga menyorot gerakan-gerakan seni yang berkembang di Kota Minyak. Kelas Malam Balikpapan, katanya, merupakan komunitas yang memberi gebrakan dalam bidang fotografi. “Untuk bisa berkembang, Kelas Malam Balikpapan harus konsisten pada gerakannya,” sebut pria yang juga perupa Balikpapan ini.
Thomas menambahkan, bahwa genre foto portrait sangat erat kaitannya dalam foto jurnalistik. Foto potret umumnya digunakan untuk menguatkan karakter manusia yang menjadi objek. Sementara soal keberadaan Kelas Malam Balikpapan, redaktur Kaltim Post ini berpendapat bahwa komunitas ini memberi ide dan gerakan baru dalam perkembangan komunitas foto di Kota Minyak.
“Sebagian komunitas foto, umumnya berorientasi pada hasil atau hasil karya foto. Sementara Kelas Malam Balikpapan sangat menghargai bagaimana proses belajar fotografi,” ujarnya.
Adapun Ray Whardana menyebut, Kelas Malam Balikpapan muncul sebagai gerakan sosial kreatif. Dikatakan sosial karena komunitas ini sangat terbuka bagi siapa saja dan memberikan ilmu atau pengetahuan tentang fotografi secara gratis.
“Kelas Malam Balikpapan mengadaptasi Kelas Pagi Jakarta dan Kelas Pagi Jogjakarta yang dikembangkan fotografer Anton Ismael,” ungkap Ray.  “Saya pun memulainya dengan mencari orang-orang yang memiliki satu misi yaitu untuk memberi cakrawala baru bagi perkembangan fotografi di Balikpapan,” lanjutnya.
Pameran Fotografi Perdana Angkatan I Kelas Malam ini menampilkan karya delapan fotografer. Event itu didukung wartawan, Plaza Balikpapan, PT Tekabe, dan Coffee Doeloe. [] RedFj/KP