Dispora Kaltim Dorong Atlet Bergelar Sarjana

ADV LIPSUS – Setiap individu terlahir dengan kemampuan yang berbeda antar satu sama lain. Tak jarang, beberapa di antaranya bahkan memiliki bakat istimewa, seperti kecerdasan kinestetik-jasmani. Individu dengan bakat istimewa tentu perlu mendapatkan sebuah layanan pendidikan khusus dalam rangka pengembangan bakat dan minatnya.

Hal tersebut selaras dengan ketentuan Pasal 5 ayat (4) Undang Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional, warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus.

Agus Hari Kesuma, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyampaikan pesan khusus soal nasib pendidikan para atlet berprestasi Kaltim, agar mereka yang belum bergelar sarjana, dapat diberikan kelas eksekutif untuk menempuh pendidikan yang diminati.

Ia pun meminta kepada perguruan tinggi di Benua Etam, seperti Universitas Mulawarman (Unmul), agar menyediakan kelas eksekutif bagi pelaku olahraga. Atlet-atlet di provinsi lain di Indonesia, lanjut Agus Hari Kesuma, sebagian besar telah memperoleh gelar sarjana, lalu mengapa di Kaltim tidak bisa.

“Saya minta kelas eksekutif untuk pelaku olahraga. Jurusannya bebas, yang penting ada. Khusus para atlet yang kuliah,” terangnya saat memberikan pemaparan pembuka dalam kegiatan Focus Group Discussion Penyusunan Road Map Desain Olahraga Daerah Kaltim, Selasa (23/05/2023).

Pria berinisial AHK itu menambahkan bahwa Unmul menjadi salah satu perguruan tinggi yang ingin dirinya ajak kerja sama, dalam hal ini pembukaan kelas khusus atlet. “Atlet di luar rata-rata sarjana, berbeda dengan atlet kita di Kaltim,” katanya .

Diungkapkan AHK, saat ini program khusus bagi atlet sudah dibuka di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Widya Cipta Darma (Wicida) Samarinda dengan jurusan Information and technology (IT)

“Pokoknya kelas atlet di Unmul, cuman saya sudah buka di STMIK Wicida Samarinda, jurusan IT. Sekarang apakah dia (Unmul) ingin membuka kelas seperti itu, maka masih akan saya usahakan, kan banyak kawan kita atlet ini nggak kuliah,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sekretariat Tim Koordinasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Kaltim Zairin Zain mengemukakan, kerja sama dengan Unmul perlu dibangun agar DBON Kaltim nantinya bisa menjadi pilot project bagi DBON lain di Indonesia. Kerja sama dengan Unmul itu, selain yang disampaikan AHK, adalah dalam pengelolaan sport science test yang saat ini baru ada di Universitas Negeri Jakarta, Unversitas Negeri Surabaya, dan Universitas Kristen Indonesia.

“Kita nanti kemungkinan besar akan di Unmul (Sport Science, red), karena Unmul nanti akan ditunjuk sebagai sentra DBON yang dipakai Kaltim menciptakan atlet-atlet kita. Kalau Unmul bisa menciptakan fakultas olahraga, maka Kalimantan Timur akan menjadi pilot project DBON-DBON di seluruh Indonesia,” papar Zairin Zain.

Penulis: Hernanda Salsabila Putri | Penyunting: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *