Dua Bocah Tewas, DPRD Kaltim Serukan Evaluasi Pola Asuh

ADVERTORIAL – Peristiwa pembunuhan dua balita oleh ayah kandung di Samarinda menciptakan gelombang duka dan kecemasan di tengah masyarakat. Pelaku yang diketahui berinisial WD (24), menghabisi nyawa dua anaknya, Muhammad Zayn Al Malik (4 tahun) dan Muhammad Amar Al Khaled (2 tahun), dalam rumah mereka sendiri di Jalan Rimbawan I RT 33, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, pada Jumat, 25 Juli 2025.

Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), H Baba, menanggapi kejadian ini dengan menekankan perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan mental orang tua. Ia menyarankan agar kondisi kejiwaan pelaku diperiksa secara menyeluruh sebelum diberi cap sebagai pelaku tanpa latar belakang yang jelas.

“Perlu dilakukan pemeriksaan mengenai kesehatan orang tuanya. Bisa saja itu terjadi karena kesehatan yang terganggu dan jangan kita juga langsung memvonis dia membunuh tidak ada sebabnya. Mungkin tentang kesehatan juga perlu kita periksa,” ungkapnya kepada media, Selasa (29/07/2025).

Baba juga menyampaikan keprihatinannya terhadap sistem pendampingan orang tua, terutama dalam menghadapi anak-anak yang memiliki gangguan perilaku atau emosi. Ia mengimbau agar orang tua tidak segan untuk berkonsultasi dengan psikiater jika mengalami kesulitan dalam mengasuh anak.

“Kalaupun memang ada orang tua yang kira-kira memiliki anak yang di luar lazimnya dan agak sedikit sulit dikendalikan, mungkin perlu dibawa ke psikiater supaya anak bisa diperiksa,” kata Baba, legislator dari PDI Perjuangan.

Menurutnya, kasus kekerasan dalam rumah tangga, termasuk yang melibatkan anak sebagai korban, kerap kali terjadi karena tekanan psikologis, ketidaksiapan mental dalam mengasuh, hingga beban sosial ekonomi.

Baba juga mengingatkan agar orang tua tidak membebani anak-anak dengan ambisi yang tidak sesuai dengan minat atau kemampuan mereka. “Berharap seluruh orang tua jangan sampai kita membimbing anak kita di luar dari pada kemampuan anak tersebut,” tutup anggota DPRD dari dapil Balikpapan itu.

Ia menegaskan pentingnya edukasi keluarga dan pembinaan emosional sebagai upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *