Gudang Beras Oplosan Digerebek

PontianakPost-BERAS_547298674Diduga melakukan pengoplosan, sebuah gudang beras di Wajok Hilir KM 8 Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah digerebek polisi, Kamis (12/6) malam. Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan lima buah jeriken berisi cairan yang diduga sebagai cairan pemutih dan ribuan karung berisi beras ukuran 50 kilogram.

Kapolres Mempawah AKBP Hadi Poerwanto mengungkapkan, penggerebekan gudang beras di kawasan Wajok Hilir Kecamatan Siantan Kabupaten Mempawah itu merupakan kegiatan dalam rangka cipta kondisi. Dalam penggerebekan gudang yang diduga melakukan kegiatan mengoplos beras itu, polisi berhasil mengamankan lima buah jeriken ukuran 20 liter berisi cairan yang diduga sebagai cairan pemutih. Selain itu polisi juga mengamankan ribuan karung berisi beras ukuran 50 kilogram.

“Kami menduga gudang tersebut melakukan pengoplosan beras. Kami juga menemukan lima buah jeriken berisi cairan yang diduga sebagai cairan pemutih beras (baunya seperti pandan wangi) dan beberapa karung berisi beras, baik yang sudah diputihkan maupun yang belum diputihkan. Artinya yang masih kusam,” kata Hadi kepada sejumlah wartawan di Mapolda Kalbar, kemarin. [] Redfj/TP

Dikatakan Hadi, selain menyita barang bukti, pihaknya juga telah memeriksa dua orang saksi. Keduanya merupakan pekerja di gudang tersebut. “Berdasarkan pemeriksaan sementara, beras ini berasal dari Pulau Jawa (Semarang),” katanya.

Disinggung siapa pemilik gudang beras tersebut, Hadi mengatakan, gudang beras itu milik seorang pengusaha ternama di Kalbar. “Sementara ini kami baru memeriksa dua orang saksi. Kami belum memeriksa pemilik gudang, karena saat ini pemilik gudang berada di Rutan Klas IIA Pontianak karena tersandung kasus gula,” terangnya.

Untuk proses lebih lanjut, kata Hadi, pihaknya telah melakukan penyitaan barang bukti, baik ribuan karung berisi beras maupun cairan yang diduga sebagai cairan pemutih. “Kami masih belum tahu apa cairan ini. apakah berbahaya atau tidak. Untuk itu sampel akan kami kirim ke Puslabfor Mabes Polri,” jelasnya.

Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto mengatakan, pihaknya akan mengirim sampel ke Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk memastikan kandungan cairan yang diduga sebagai cairan pemutih beras tersebut. “Kami akan cek ke Puslabfor, apa kandungan cairan itu. Berbahaya atau tidak. Jangan sampai kita mengonsumsi sesuatu yang kelihatan bagus, tapi justru mengandung racun,” kata Arief.
Ditambahkan Arief, pihaknya minta kasus tersebut diusut hingga tuntas. “Saya minta selidiki dari mana asal beras ini. Jangan sampai beras ini merupakan beras selundupan. Kami harus berantas barang ilegal,” pungkasnya.