Guru SD-SMP Kukar Dilatih Buat Buku Mulok

ADVERTORIAL — Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menunjukkan keseriusannya dalam menjaga dan mengembangkan eksistensi bahasa daerah di tengah tantangan modernisasi dan globalisasi. Salah satu bentuk komitmen tersebut adalah partisipasinya dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Buku Teks Pelajaran Muatan Lokal (Mulok) yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Acara ini berlangsung selama tiga hari, yakni sejak Rabu hingga Jumat, tanggal 2 sampai 4 Juli 2025, bertempat di Hotel Grand Fatma, Tenggarong. Sebanyak 160 guru dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kutai Kartanegara tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan tersebut.
Dua narasumber utama dari Tim Kerja Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra Balai Bahasa Kaltim, yakni Nurul Masfufah dan Diyan Kurniawati, didapuk untuk menyampaikan materi. Keduanya menjelaskan secara komprehensif mengenai pentingnya muatan lokal dalam kurikulum pendidikan, metode penyusunan buku teks Mulok, hingga praktik konkret penyusunan materi ajar berbahasa daerah, khususnya Bahasa Kutai.
“Melalui Bimtek ini, kami ingin mendorong guru-guru agar mampu menyusun buku teks muatan lokal yang relevan dan kontekstual sesuai kebutuhan daerah masing-masing,” ujar Nurul Masfufah di hadapan para peserta, Rabu (02/07/2025).
Selama sesi pelatihan berlangsung, para peserta aktif berdiskusi. Mereka mengutarakan berbagai tantangan yang dihadapi saat menyusun materi ajar lokal dan juga berbagi pengalaman terkait pengintegrasian budaya daerah ke dalam pelajaran di sekolah.
Kegiatan ini diyakini dapat memperkuat kapasitas guru sebagai agen pelestari budaya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara memberikan apresiasi kepada Balai Bahasa Kaltim atas kontribusi nyatanya dalam mendukung pengembangan pendidikan yang mengakar pada kearifan lokal. Dengan sinergi semacam ini, pelestarian bahasa daerah melalui jalur pendidikan dapat terus berkelanjutan. []
Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum