Langkah Kukar Tekan Stunting Lewat Pendidikan PAUD

ADVERTORIAL — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menunjukkan komitmen kuat dalam menanggulangi permasalahan stunting dengan melibatkan para pendidik di tingkat dasar. Salah satu langkah nyatanya adalah menggelar pelatihan bertajuk Diklat Berjenjang Guru PAUD Terkait Penanganan Stunting, yang dilaksanakan selama empat hari, mulai 21 hingga 24 Juli 2025.

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, pada Senin malam (21/07/2025) di Kota Samarinda. Puluhan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari berbagai kecamatan di Kukar turut serta dalam pelatihan tersebut. Tujuannya adalah memberikan bekal ilmu dan pemahaman menyeluruh kepada guru dalam menghadapi tantangan stunting di masyarakat. Dalam sambutannya, Thauhid menekankan pentingnya peran guru PAUD dalam proses edukasi kepada masyarakat, khususnya kepada kalangan ibu muda.

“Periode emas pertumbuhan anak terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Jika pada masa ini anak tidak mendapatkan gizi dan pola asuh yang baik, dampaknya bisa jangka panjang, mulai dari terganggunya tumbuh kembang hingga kemampuan belajar,” jelas Thauhid.

Guru PAUD dinilai memiliki posisi strategis karena kedekatan mereka dengan anak-anak dan orang tua. Oleh karena itu, mereka perlu dibekali dengan pengetahuan yang komprehensif mengenai penyebab stunting, dampaknya, hingga cara pencegahannya melalui pola hidup sehat dan asupan gizi yang tepat.

Selama pelatihan, peserta mendapatkan berbagai materi penting dari narasumber yang kompeten di bidang kesehatan anak, gizi, dan pendidikan usia dini. Materi tersebut disampaikan melalui diskusi, studi kasus, dan penyusunan rencana tindak lanjut yang dapat diterapkan di satuan pendidikan masing-masing.

Selain memperkuat kapasitas guru, pelatihan ini juga bertujuan menjadikan mereka sebagai agen perubahan di lingkungan sekitarnya. Disdikbud Kukar berharap ilmu yang diperoleh dapat ditularkan kepada rekan sejawat dan masyarakat luas.

“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi untuk masa depan. Generasi sehat dimulai dari edukasi yang tepat,” tegas Thauhid.

Para peserta menyambut kegiatan ini dengan antusias dan menyatakan komitmen mereka untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan pembelajaran dan aktivitas sosial lainnya. []

Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *