Modernisasi Olahraga Balap Gubang Mini

Final Balap Gubang Mini. Sebanyak 170 tim menurunkan 576 perahu mininya untuk diperlombakan. Kepiawaian mengelola dinamo menjadi rahasia juaranya.

GESIT. Gubang-gubang mini karya putra lokal ini saling pacu mesin dinamo menuju garis finis. Di belakang gubang mini terbaik, pasti ada pemilik gubang yang lihai mengatur bagaimana dinamo gubangnya menjadi tercepat.

 

Siapa sangka warga Kukar mampu melahirkan satu olahraga rekreasi yang peminatnya meningkat cepat. Dispora Kukar pun melihat olahraga ini sebagai karya cipta khas kukar yang bukan saja harus dilindungi dan dilestarikan, tetapi juga dimodernisasi. Open race gubang mini.

PUKUL telah menunjukkan 21.00 Waktu Indonesia Tengah, makin menjelang tengah malam. Sekelompok pemuda hilir mudik mengangkut meja kursi, mempersiapkan acara penutupan seremonial lomba balap ketinting mini di salah satu pojok Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar).

Sekelompok pemuda ini dipimpin Helmi, yang juga ketua panitia dan didaulat jadi Ketua Komunitas Ketinting Mini (KKM). Mereka tampak lelah, tapi tampak masih bersemangat.

Keletihan yang dirasakan mereka cukup wajar, karena sudah dua hari mereka berjibaku dengan kesibukan lomba ketinting mini, dari Hari Sabtu pagi (25/06/2022) dan baru berakhir Minggu malam (26/06/2022).

Ada 576 gubang yang diperlombakan memperebutkan 6 peringkat terbaik gubang mini. Gubang-gubang mungil itu dibawa 17 tim yang datang dari berbagai daerah, mulai dari Penyinggahan dan Melak di Kutai Barat (Kubar), Samarinda, dan sejumlah kecamatan di Kukar.

Dari Kukar sendiri, peserta terbanyak berasal dari Kecamatan Tenggarong, dan ada juga peserta yang datang jauh dari Kecamatan Muara Muntai, Muara Kaman, Muara Jawa, dan Sanga-Sanga.

Untuk mendaftarkan gubangnya dalam lomba, para peserta diwajibkan membayar Rp25 ribu.  Pemilik gubang mini terbaik, diberikan piagam dan uang pembinaan. Sebesar Rp5 juta untuk juara I, Rp4 juta untuk Juara II, Rp 3 juta untuk juara III 3 juta, Rp 2 juta untuk Juara IV, dan Rp1 juta dan Rp500 ribu untuk Juara V dan VI.

Kepada Berita Borneo, Helmi mengungkapkan, para peminat gubang mini terus meningkat, gubang yang didaftarkan terus bertambah, karena dibuka hingga hari kedua. Untuk sistem lomba, dirangkai dua sesi. Sesi pertama penyisihan dan sesi kedua final.

Kadispora Kukar, Aji Ali Husni (berpeci) dan Ketua Komunitas Ketinting Mini, Helmi (kemeja putih), berpose dengan peserta balap ketinting mini, usai pembukaan di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Sabtu (26/06/2022).

Saat pembukaan, sejumlah pejabat penting hadir, seperti Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kukar, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kukar.

Pembukaan berlangsung singkat, keduanya menyampaikan sedikit sambutan yang intinya mendukung kegiatan ini sebagai sebuah olahraga rekreasi khas daerah yang harus dilestarikan.

Rupanya lomba balap ketinting mini ini terselenggara berkat banyak dukungan. Panitianya adalah KKM, pembina teknisnya KORMI Kukar. Fasilitator ketersediaan sarana prasarananya dari Dispora Kukar dan dukungan budgeting  di pemerintahannya oleh Sopan Sopian, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar.

Di akhir even, juaranya ternyata diborong dari tim Kubar. Juara I, juara II, Juara IV, dan Juara VI berhasil direbut tim dari Kubar.  Tak percuma datang jauh dari kabupaten hasil pemekaran dari Kutai ini. Selain itu ada KTM Muveng 234 dari Kukar dan Irfa 26 dari Samarinda yang juga mendapatkan juara.

MODERNISASI

Demi mendukung lestari dan berkembangnya olahraga rekreasi balap gubang mini, Aji Ali Husni rela datang ke acara penutupan, meskipun menjelang tengah malam. Ia bahkan sempat menunggu dimulainya acara. Ia didampingi Lukman, Ketua KORMI Kukar.

Saat memberikan arahan penutupan, Aji Ali Husni memandang bahwa balap gubang mini perlu digarap lebih modern. Modernisasi yang dimaksud, adalah menyelenggarakannya dalam bentuk open race yang lebih besar.

“Kegiatan ini kita harus support, kita bela, kita lestarikan. Kita angkat olahraga ini menjadi lebih modern, yaitu (dalam bentuk, red) ketinting mini race, open race tahun 2022,” kata Kadispora.

Ia bahkan salut dengan antusiasme para peserta yang datang jauh dari Kubar, Samarinda, dan dari beberapa kecamatan yang jauh dari pusat ibu kota kabupaten.

“Ini luar biasa. Terima kasih kepada kawan-kawan dari Kutai Barat, Samarinda, dari kecamatan kecamatan di Kukar, sampai malam ini masih setia mengikuti penutupan (balap ketinting mini, red) ini,” ujar Aji Ali Husni.

Ia mengharapkan, ke depan kegiatan balap ketinting mini menjadi kegiatan rutin Dispora Kukar. “Insya Allah akan menjadi kegiatan rutin Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kutai Kartanegara, di beberapa tempat yang sudah biasa menyelenggarakan kegiatan ini,” paparnya.

Sebelum menutup kegiatan, Kadispora tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada panitia dan anggota komunitas. “Semoga memiliki nilai manfaat dan bernilai ibadah. Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga memohon maaf jika terdapat kekurangan atas fasilitasi yang kami berikan. Semoga ke depan menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Kepada para juara, Kadispora mengucapkan selamat dan kepada peserta yang belum juara, ia menyebut bahwa itu sebagai ujian. “Diuji agar dapat lebih baik mengelola agar dinamo ketinting mini-nya dapat lebih cepat dari yang juara hari ini. Semoga ke depan menjadi juara dan bisa ditunjukkan pada even-even selanjutnya,” tandas Kadispora sembari menutup acara.

Pasca seremoni penutupan, Kadispora didaulat menyerahkan piagam penghargaan dan uang pembinaan kepada para juara. Dia juga didampingi Lukman, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kukar.

EVEN LEBIH BESAR

Sementara Ketua KORMI Kukar, Lukman, berharap, kegiatan balap ketinting mini ke depannya dapat terselenggara lebih besar. “Insya Allah, kegiatan ini (open race ketinting mini, red) akan diselenggarakan lebih besar pada Erau tahun ini. Kegiatan ini harus dipertahankan,” kata Lukman.

Dikatakan Lukman, sudah dua tahun lebih banyak kegiatan olahraga di Kukar vakum karena pandemi covid-19. Dan Pada tahun 2022 ini, ruang geraknya telah terbuka, dia berharap kegiatan olahraga, khususnya olahraga rekreasi dapat kembali semarak.

“KORMI bersama Dispora Kukar selalu melakukan sinergi sehingga kegiatan olahraga rekreasi ini tetap berlangsung baik. Harapannya kegiatan ini dapat juga memberikan sumbangsih untuk Germas, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat,” ujar Lukman.

Ia menilai, Dispora Kukar hingga saat ini selalu komit menjaga kelestarian olahraga di daerah, termasuk olahraga rekreasi balap ketinting mini. “Terima kasih kepada Pemkab Kukar, khususnya melalui Dispora yang selalu komit dan menjaga agar lomba-lomba olahraga rekreasi bisa terlaksana sukses,” tutur Lukman.

PASAR GUBANG MINI

Sebagai ketua komunitas, Helmi mengetahui benar bahwa peminat balap ketinting mini makin hari semakin meningkat, dan itu terbukti pada even balap ketinting yang diselenggarakan kali ini.

“Peminatnya bukan saja dari Kukar, tetapi juga dari Kubar. Dari Kubar ada tiga tim yang berasal dari Kecamatan Melak dan Penyinggahan,” ungkap Helmi.

Peminat gubang mini, lanjut dia, bukan saja dari dalam provinsi, tapi luar provinsi, bahkan luar pulau. “Kami pernah mengirimkan pesanan gubang mini ke Jawa, Jakarta, dan Mandalika,” ungkap Helmi.

Helmi ternyata juga menjajakan paket ketinting mini siap balap yang harganya dibanderol dari harga sekitar Rp700 ribu hingga Rp1,8 juta. “Saya pernah jual seharga Rp1,8 juta, karena ketinting mini menang balap, langsung ditawar,” ujar Helmi.

Di Tenggarong sendiri, komunitas yang dipimpin Helmi ini memelihara silaturahmi dan ketangkasan memainkan ketinting mini dengan menggelar lomba setiap pekan sekali. “Saat ini arenanya ada dua di Tenggarong, di Stadion dan di Mangkuraja. Setiap minggu kami buat kegiatan, untuk balap dan setting,” kata Helmi.

Ia sendiri mulai menggemari balap ketinting mini sejak awal tahun 2020 di saat Pandemi Covid-19. “Pertama kali melihat balap ketinting mini di Muara Muntai, seru sekali. kalah main lagi, tidak ada rasa kecewa,” ungkapnya.

Harapan Helmi, balap ketinting mini semakin terkenal, peminatnya semakin banyak. Selain itu, ia berharap pemerintah daerah semakin sering memfasilitasi penyelenggaraan even balap ketinting dan menambah fasilitas arena balap ketinting mini, khususnya di daerah yang peminatnya banyak. [] Advetorial

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *