Pelatihan Kaji Cepat Bencana Diharap Jadi Struktur Permanen di Samarinda

ADVERTORIAL – Ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi di Kota Samarinda membuat pelatihan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana semakin dibutuhkan. Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Ardiansyah, usai menghadiri penutupan pelatihan kaji cepat bencana yang berlangsung selama lima hari, mulai 11 hingga 15 Agustus 2025.

“Ya yang pasti kita senang ya, sudah dilaksanakannya pelatihan ini selama 5 hari dari tanggal 11 sampai tanggal 15,” ujarnya di Hotel Aston Kota Samarinda, Jumat (15/08/2025) siang.

Menurut Ardiansyah, pelatihan yang digagas bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), BPBD Provinsi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta dukungan Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan (TWAP), menjadi bukti nyata adanya komitmen lintas sektor. “Itu pelatihan Kaji Cepat Bencana tadi yang diselenggarakan kerja sama antara BPBD, BPSDM, BPBD Provinsi, PUPR, dan support juga ada dari Tim Wali Kota Akselerasi Pembangunan (TWAP) juga dari ketua tim Pak Safaruddin juga ikut hadir memberi arahan dan memberi semangatlah,” katanya.

Ia berharap kegiatan seperti ini bisa ditindaklanjuti dan menjadi bagian dari sistem penanggulangan bencana yang lebih kokoh. “Kita berharap dari yang sekarang sudah ada pelatihan ini nanti ditingkatkan untuk bisa menjadi struktur,” ucapnya.

Ardiansyah juga mengungkapkan rencananya bersama pihak BPBD untuk mengadakan pelatihan lanjutan. Ia menilai model training of trainer (TOT) akan membuat pengetahuan peserta bisa disebarkan lebih luas. “Makanya tadi saya sempat diskusi dengan Pak Hamzah dari BPBD agar dilaksanakan TOT, training of trainer dalam waktu dekat segera disusun kegiatannya,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kesiapsiagaan tidak bisa ditunda mengingat Samarinda memiliki risiko bencana yang tidak dapat diprediksi. “Karena memang Samarinda ini tidak bisa menunggu karena bencana tidak punya waktu, tanggal, tidak pernah memberitahu juga kapan terjadi sehingga kecepatan kita juga dalam mempersiapkan diri dengan peningkatan sumber dayanya,” jelasnya.

Menurut Ardiansyah, peningkatan sumber daya manusia adalah langkah mendasar yang perlu terus diperkuat. “Sumber daya manusianya dari sisi pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan oleh BPBD ini sangat diperlukan,” tuturnya.

Ia memastikan DPRD, khususnya Komisi III, akan konsisten memberikan dukungan, termasuk dalam hal kebijakan anggaran, agar kegiatan peningkatan kapasitas penanggulangan bencana tetap berlanjut. “Kita sendiri dari dewan selalu akan mensupport dan berusaha khususnya kami Komisi III, agar bagaimana caranya pelatihan-pelatihan seperti ini dukungan dalam bentuk anggaran dan segala dan yang lainnya bisa ditingkatkan dari tahun ke tahun karena BPBD menjadi salah satu OPD prioritas yang harus kita perhatikan,” pungkasnya.[]

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *