Penyakit Diabetes Renggut 27 Nyawa
Penyakit diabetes melitus tampaknya terus menjadi ancaman serius. Pasalnya, diabetes melitus atau kencing manis, sejenis penyakit penyebab kematian. Penyakit ini ditandai tingginya kadar gula dalam darah.
Bahkan, tercatat di RSUD dr Doris Sylvanus diabetes telah merenggut 27 nyawa selama 2013. Sedangkan Januari sampai Februari 2014, hanya satu orang meninggal akibat riwayat penyakit ini.
Kasi Pelayanan Medis RSUD dr Doris Sylvanus, Anto Fernando Abel menjelaskan, meningkatnya penderita diabetes melitus disebabkan oleh peningkatan obesitas, kurang aktivitas fisik, kurang mengkonsumsi makanan yang berserat, merokok, dan tingginya lemak.
“Penyakit diabetes melitus bisa menyerang anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Akibat, kurang olah raga dan sering menkonsumsi makanan tak sehat. Makanan cepat saji (fast food) bisa memicu penyakit diabetes melitus,” tuturnya saat berbincang-bincang dengan Kalteng Pos, Jumat (6/6).
Ia mengatakan, ada tujuh gejala penyakit diabetes melitus. Sering buang air kecil, cepat lelah dan mengantuk, berat badan menurun drastis, selalu merasa lapar dan haus, gatal-gatal di sekitar kemaluan, glukosa darah lebih dari 200, dan glukosa darah saat puasa, minimal 8 jam lebih dari 126.
Bahayanya lagi, kata dia, penyakit ini dapat menyerang semua organ tubuh. Para penderita usia lanjut bisa mengalami stroke, kelainan jantung, komplikasi ginjal dan saluran kemih, komplikasi pada anggota gerak seperti jari-jari tangan dan kaki, serta kelainan pembuluh darah dan syaraf kaki.
“Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit turunan bukan menular. Sehingga penyakit ini kecenderungan kerentanan genetik yang diturunkan. Artinya keturunan penyakit diabetes lebih berisiko terkena atau menurun,” katanya.
Ia menyarankan kepada masyarakat, jika merasa memiliki gejala-gejala diabetes melitus segera memeriksa kadar gula darah di puskesmas atau di rumah sakit dan konsultasi ke dokter.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk memperbaiki gaya hidup dengan memperbanyak aktifitas fisik dan olahraga dua sampai tiga kali seminggu. Memperhatikan asupan kalori harian sesuai berat badan dan mengurangi jenis makanan manis seperti sirup dan gula. [] RedFj/KTEP