Polisi Berhasil Bekuk Perampok Kelas Kakap
Aksi baku tembak terjadi antara polisi dengan perampok kelas kakap di Gang Kamboja Baru, Jalan Tanjungpura, Senin (9/6) siang. Buronan lima tahun itu, akhirnya berhasil dibekuk akibat terdesak dan menyerah setelah di kepung puluhan polisi. Pontianak Post mengikuti jalannya penyergapan. Puluhan anggota kepolisian dikerahkan. Suasana gang sempit yang terletak tak jauh dari Sungai Kapuas itu mendadak mencekam. Puluhan polisi sudah siaga sejak pukul 13.30.wib di kawasan padat penduduk tersebut. Mereka mengintai seorang penjahat kelas kakap, buronan sejak lima tahun lalu. Keberadaan polisi ternyata sudah terendus oleh laki-laki yang belakangan bernama Jais, seorang Robin Hood yang telah lama menjadi target polisi.
Suasana yang sebelumnya terlihat tenang, tiba-tiba pecah oleh bunyi tembakan yang berasal dari dalam rumah. Polisi yang sudah sejak siang mengepung rumah tersebut langsung merangsek ke dalam rumah. Adu tembak antara pelaku dengan polisi pun tak terelakkan. Bunyi tembakan kian liar di udara. Polisi berpakaian preman itu satu per satu mengeluarkan tembakan, layaknya adegan film-film Hollywood. “Jais, Keluar kau,.!!,” teriak salah satu anggota polisi memerintahkan Jais untuk keluar dari persembunyiannya.
Perintah itu tak diindahkannya. Malah sebaliknya, pelaku justru membalasnya dengan tembakan. Drama penggerebekan Jais, sang residivis berlangsung tegang, puluhan anggota kepolisian yang terdiri dari Resmob Polda Kalbar dan Satreskrim Polresta Pontianak, terlibat baku tembak. Sebelumnya keberadaan Jais tidak terdeteksi polisi. Namun polisi mencurigai, jika ia bersembunyi berada di dek lantai dua rumah milik tetangganya, dengan cara masuk melalui lorong dek yang dibuat sedemiakan rupa hingga bersambung melalui rumahnya.
Mengetahui Jais berada didalam dek, polisi menyergap serta memaksanya menyerahkan diri, namun demikian aparat dikejutkan dengan tembakan senjata api jenis FN miliknya, tak pelak letupan senjata api itu sempat membuat polisi kalang kabut.Setelah penembakan pertama, Jais kemudian menerobos masuk ke dalam kamar mandi tetangganya yang berada di lantai dua, dan menjadikan sebagai tempat persembunyiannya. Aparat yang berjaga dilantai satu lantas naik, untuk menambah kekuatan aparat di lantai dua, serta kemudian melepaskan tembakan peringatan serta tembakan balasan.
Letupan tembakan senjata api yang silih berganti dari tangan polisi berjumlah puluhan itu, mengundang ketakutan warga sekitar, namun demikian drama penggerebekan itu menjadi daya tarik tersendiri hingga memancing kerumunan warga. Sementara polisi lain yang berjaga, sibuk mengamankan warga untuk tidak berlalu lalang karena khawatir terjadi peluru nyasar.Polisi terus memaksanya pelaku untuk keluar dari persembunyianya hingga mengancam akan membakar Jais hidup-hidup atau tembak mati jika tidak keluar. “Jais, lebih baik kau nyerah !! kalau tidak, mati kau,” teriak polisi.
Sekitar 30 menit tidak membuahkan hasil, bahkan beberapa polisi sempat kehabisan peluru, akibat terus menembakinya. Selang beberapa menit kemudian Kapolresta Pontianak Kombes Pol Haryanta datang bersama beberapa pejabat tinggi Polda diantaranya Dir Reskrimum dan Wadir Reskrimum Polda Kalbar. Setelah beberapa saat melihat situasi, Kapolres dengan pengawalan ketat pun masuk ke rumah dimana Jais bersembunyi. Kapolresta melakukan negosiasi dengan alat pengeras suara agar Jais menyerahkan diri dan menjamin tidak ada satupun polisi yang menembaknya. “Jais, lebih baik kau menyerah. Saya kapolresta Pontianak yang bertanggungjawab. Tidak ada satupun anggota saya yang akan menembak jika anda menyerahkan diri dengan baik-baik. tapi jika anda tidak mengikuti perintah saya, maka saya akan melakukan tindakan tegas. Saya hitung sampai 10, 1, 2..,” tegas Kapolresta.
Selang beberapa menit pun, Jais menyerahkan senjata api jenis FN P.A Rubber Kaliber 9 mm produksi Czech Republic kepada polisi. Sementara dia langsung disergap dan diborgol oleh aparat. Jais tidak berkutik saat digotong aparat turun dari tempat persembunyiannya. Tanpa mengenakan pakaian dan hanya bercelana pendek hitam, jais yang memiliki tato pada lengan kanan dan bagian punggung ini, pasrah digiring aparat untuk diperiksa di Polresta Pontianak.
Direktur Reserse da Kriminal Umum Polda Kalbar, Kombes Pol Rudi Hartono mengatakan, Jaiz merupakan seorang pelaku kejahatan yang terkenal sangat licin dan sulit ditangkap. Bahkan terdengar rumor, jika Jais memiliki ilmu Belut Putih yang licin ditangkap. “Dia ini residivis yang sudah lama menjadi target. Bahkan informasinya dia memiliki ilmu Belut Putih, jadi setiap kali akan ditangkap ia menghilang,” kata Rudi Hartono, usai penggerebekan.
Dikatakan Rudi, pihaknya akan melakukan pengembangan terkait komplotan Jais. “Beberapa rekannya sudah kita amankan. Dan sekarang ini akan kami kembangkang lagi. Siapa saja komplotannya,” terang Rudi.Terkait penggerebekan itu, Rudi mengatakan, pihaknya telah mengamakan sedikitnya satu pucuk senjata api jenis FN dan 12 butir peluru.Sementara itu menurut informasi yang diterima Pontianak Post, Jais merupakan Robin Hood bagi warga Gang Kamboja Baru. Ia selalu membagi-bagikan uang usai melakukan perampokan. Bahkan ia membangun pos di jauh dari rumahnya sebagai tempat pemantauan jika polisi datang.Rekam jejak Jais sendiri, ia terdeteksi melakukan tindak kejahatan di lima TKP, diantaranya Jalan Palapa, Jalan Karya Baru, Jalan Parit Haji Husein II, dan Jalan BLKI. [] RedFj/PP