Sudah Sebulan Hulu Mahakam ‘Dihajar’ Banjir

Dua pelajar sekolah dasar di Muara Kaman nekat ke sekolah dengan perahu kecil. Meski berbahaya, namun mereka nekat demi menuntut ilmu.
Dua pelajar sekolah dasar di Muara Kaman nekat ke sekolah dengan perahu kecil. Meski berbahaya, namun mereka nekat demi menuntut ilmu.

KUTAI KARTANEGARA – Sejak satu bulan terakhir, musibah banjir melanda di banyak permukiman yang terdapat di pesisir Sungai Mahakam, terutama di wilayah hulu dan anak Sungai Mahakam, seperti di Sungai Muara Kaman dan Belayan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.

Banjir dengan ketinggian hingga dua meter ini terjadi tiap tahun sejak lima tahun terakhir, diakibatkan curah hujan yang tinggi dan arus pasang Sungai Mahakam. Banyak yang menilai, Sungai Mahakam dan anak sungainya sudah mengalami sedimentasi cukup parah, ditambah semakin banyaknya area resapan air yang musnah akibat tambang batu bara, membuat air pasang meluap dan terjadi tiap tahun.

Seperti yang terjadi di kawasan Kecamatan Muara Kaman, banjir sampai membuat ribuan warga mengungsi. Menurut Camat Muara Kaman Izhar Noor, baru-baru ini (Kamis/26), banjir dengan ketinggian satu hingga dua meter dan terjadi sejak sebulan terakhir.

Genangan air terparah kata Izhar Noor berlangsung di kawasan Muara Kaman Ulu dan Muara Kaman Ilir. Akibat genanan air yang melanda kawasan itu lanjut Izhar Noor, aktivitas belajar mengajar di dua sekolah terganggu.

Pihak sekolah salah satunya SD 003 tambah Izah Noor, terpaksa meliburkan murid kelas 1 dan 2 untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan.

“Murid kelas 1 dan 2 di dua sekolah di kawasan yang tergenang air tersebut terpaksa diliburkan karena khawatir terjadi sesuatu terhadap murid-murid tersebut akibat genangan air cukup dalam. Aktivitas belajar mengajar untuk murid kelas 1 dan 2 itu dihentikan sementara sejak dua minggu lalu, namun proses belajar mengajar di sekolah yang tergenang secara umum tetap berjalan,” kata Izhar Noor.

Genangan air yang berlangsung di kawasan Muara Kaman Ilir dan Muara Kaman Ulu tambah dia, juga menyebabkan 30 Kepala Keluarga terpaksa mengungsi.

Walaupun masih tergenang kata Izhar Noor, namun banjir yang melanda sebagian kawasan Kecamatan Muara Kaman, mulai berangsur surut.

“Saat ini sudah mulai surut dan kami berharap genangan air tersebut bisa segera surut sehingga aktivitas sekolah dan masyarakat bisa kembali normal. Sejauh ini, belum ada laporan warga yang terkena penyakit sebagai dampak banjir tersebut,” ujar Izhar Noor.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara termasuk BPBD dan sejumlah instansi tambah dia, telah menyalurkan bantuan, khususnya mi instan kepada warga korban banjir di Muara Kaman.

“Posko Penanggulangan banjir sudah disiapkan dan bantuan kepada warga korban banjir dari Pemkab Kutai Kartanegara juga sudah disalurkan,” ungkap Izhar Noor

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Kartanegara, Darmansyah, Jumat (27/2), mengatakan sebagian korban banjir di enam kecamatan masih bertahan di lokasi pengungsian dan beberapa warga lainnya sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

“Banyak juga warga korban banjir tidak mengungsi dan tetap bertahan di rumahnya dengan membuat `para-para` atau lantai darurat di dalam rumah,” kata Darmansyah.

Data BPBD Kutai Kartanegara mencatat jumlah korban banjir terbanyak berada di Kecamatan Kota Bangun yang mencapai 2.803 KK, dengan 30 KK di antaranya terpaksa mengungsi karena rumahnya terendam air cukup tinggi.

Kemudian di Kecamatan Muara Kaman terdapat 2.311 KK yang menjadi korban dan yang mengungsi 38 KK, sementara sebagian tinggal di para-para dalam rumah mereka.

Sebanyak 1.360 KK menjadi korban banjir di Kecamatan Sebulu dan semuanya tetap bertahan di rumah mereka masing-masing.

Selanjutnya banjir di Kecamatan Muara Muntai menyebabkan rumah 1.240 KK terendam, di Kecamatan Kenohan ada 1.083 KK serta sebanyak 690 KK menjadi korban banjir di Kecamatan Muara Wis. Namun, di tiga kecamatan tersebut tidak ada warga yang mengungsi.

“Awalnya ketinggian air akibat banjir yang melanda enam kecamatan tersebut mencapai 2 meter, namun saat ini mulai surut dengan ketinggian antara 50 sampai 100 centimeter. Namun, kami tetap mengimbau warga agar tetap waspada jika curah hujan kembali tinggi,” ujar Darmansyah.

Ia menambahkan Pemkab Kutai Kartanegara juga telah menyalurkan bantuan sembako kepada warga korban banjir di enam kecamatan tersebut.

“Kami bersama Dinas Sosial juga menyalurkan bantuan berupa beras, terpal serta bahan makanan lainnya. Hari ini, Sekretaris Daerah Kutai Kartanagera Edi Damanyah bersama kepala instansi terkait juga meninjau banjir di Hulu Mahakam, sekaligus menyerahkan bantuan,” tambahnya. [] Ant

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *