Susahnya Cari BBM di Tana Tidung
TANA TIDUNG – Di beberapa daerah di Kalimantan Utara, tak terkecuali di Tidung Pala, Ibu Kota Kabupaten Tana Tidung, mengalami kesulitan pasokan bahan bakar minyak (BBM), berupa bensin dan solar. Selama beberapa pekan, pasokan BBM ke daerah tersebut kosong. Tak pelak membuat harga BBM melambung berkali-kali lipat.
Namun setelah angkutan BBM di Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Tidung Pala tiba, APMS pun dijejal antrian kendaraan roda dua dan roda empat yang berupaya mendapatkan jatah BBM bensin dan solar. Antrian terjadi hingga berkilo-kilo meter. Di sekitar APMS, yang biasanya dipenuhi pedagang BBM eceran, tampak sepi saat antrian berlangsung. Hal itu terkesan aneh.
Menurut Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Mineral (Distamben) Tana Tidung, Tajuddin Noor, pihaknya telah mengingatkan APMS yang menjual BBM ke pengecer akan diberi sanksi tegas. Bahkan, BBM yang dibeli pedagang eceran akan disita dari APMS jika berani melanggar peringatan tersebut.
“Yang jelas, kita tahu pedagang eceran dapat BBM dari APMS yang sudah ditandai, siap-siap saja BBM-nya akan disita. Yang melanggar pasti ditangkap dan disanksi,” tegas Tajuddin.
Bahkan, Pemkab Tana Tidung telah membentuk tim pengawasan dan penertiban dengan libatkan aparat keamanan terdiri kepolisian, Koramil dan Satpol PP yang bertugas menertibkan oknum APMS ‘nakal’.
“Dari dulu kita sudah telusuri, ternyata hasilnya terlihat saat dilakukan peninjauan langsung ke pengecer. Awalnya diprediksi ada penimbunan BBM, karena BBM langka. Tapi, yang terjadi justru indikasi penyelewengan dilakukan APMS karena menjual BBM bersubsidi ke pengecer,” bebernya.
Sebagai informasi, hasil tinjauan tim di lapangan saat mengecek, diketahui setiap kali stok BBM tiba di APMS, 80 pengecer diberi jatah masing-masing 2 drum solar dan 2 buah drum bensin, jika diakumulasi bocornya BBM dari APMS ke pengecer sekitar 160 drum solar dan 160 drum bensin.
“Stok BBM sekali datang sekitar 200 drum saja. Berarti, yang bocor 160 drum dan sisanya untuk pangkalan dan masyarakat. Stok tiba sekitar tiga kali dalam sebulan, bisa dihitung berapa jatah masyarakat yang bocor,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab akan intens lakukan razia dan penertiban guna memastikan tak ada lagi BBM bocor, karena BBM bersubsidi diharapkan benar-benar tepat sasaran. []