Umat Hindu Kota Probolinggo Rayakan Hari Saraswati

SARASWATI : Salah satu kegiatan Umat Hindu di Kota Probolinggo yang sedang merayakan Hari Saraswati, Sabtu (16/12/2023). (Foto : Istimewa)

PROBOLINGGO-Suara gemerincing dan mantra serta aroma dupa khas umat Hindu mewarnai Pasraman Dharma Bakti, Sabtu pagi (16/12). Ternyata mereka berkumpul untuk merayakan Hari Saraswati,  yang memiliki makna turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia dan penghormatan terhadap Dewi Saraswati, dewi pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra.

Menurut Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Probolinggo I Nyoman Harayasa, Hari Raya Saraswati adalah hari yang penting bagi umat Hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan penggelut dunia pendidikan. Sejumlah 150 orang hadir dalam upacara persembahyangan, khususnya para pelajar mulai SD, SMP maupun SMA di Pasraman tersebut sejumlah 76 orang.

Upacara Saraswati yang paling inti adalah banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi dan dilengkapi dengan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian). Setahun diperingati dua kali sesuai kalender Bali,”ungkapnya.

Perayaan kali ini semakin semarak karena bertepatan dengan wedalan atau tonggak lahirnya Pasraman Dharma Bhakti Kota Probolinggo. Dengan nilai historisnya diperingati bersamaan dengan Hari Saraswati, 12 Januari 2012 lalu. “Acara semacam ini diperingati setiap tahunnya di pasraman karena perlu dilakukan penyucian dari hal-hal yang kotor. Sebagai bentuk hubungan antar manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan lingkungan,” jelasnya.

Ia pun mengungkapkan rasa syukurnya karena Pemkot Probolinggo selalu mendukung kegiatan umat Hindu. Termasuk dalam program ditanggungnya biaya listrik rumah ibadah. “Saya juga bersyukur di kota ini bisa melaksanakan perayaan keagamaan dengan aman dan nyaman,” imbuh Nyoman.

Persembahyangan dipimpin oleh Ida Pandita Dharma Satya Nirmala  dari Pasraman Chandra Wilwatikta Singosari Malang. Sementara Dharma Wecana dari Ketua PHDI Provinsi Jatim Ir I Gusti Putu Raka Arthama M.MT.

Dalam acara itu juga ada tarian yang dibawakan oleh para pelajar, di antaranya ada tari Tari Rejang Dewa pada urutan pertama sebelum tarian yang lainnya dan ditampilkan sebelum acara sembahyang dimulai. Makna tari rejang secara keseluruhan melambangkan kesejahteraan, kemakmuran, keselamatan, dan kesucian masyarakat Hindu serta sebagai bentuk pujian terhadap Dewa.

Kemudian dilanjutkan dengan Tari Puspanjali yang merupakan tari penghormatan kepada para tamu. Baru acara inti dari peringatan Saraswati dilakukan hingga usai siang hari.(rac)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *