Warga Kalsel Atusias, Sambut Pasar Murah Yang di Adakan Disperdag

*Pasar Murah di Sumsel Bantu Stabilkan Harga Pangan Jelang Ramadan* *HARGA* bahan pangan pokok biasanya mengalami kenaikan saat memasuki ramadan dan Idul Fitri. Untuk mengatasi hal itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sudah menyiapkan strategi untuk mencegah terjadinya ketidakstabilan harga pangan dan juga memastikan stok pangan tersedia. Kebijakan yang dibuat diantaranya dengan menggelar pasar murah dan operasi pasar di sejumlah daerah di Sumsel. Pasar murah dan operasi pasar ini bukan hanya melibatkan pemda, juga ikut serta didalamnya stakeholder terkait seperti Bulog, Bank Indonesia, hingga produsen atau distributor pangan yang ada di wilayah Sumsel. Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel, Ahmad Rizali mengatakan, ada sejumlah strategi kebijakan dari Pemprov Sumsel untuk menstabilkan harga pangan. Diantaranya, memonitor secara rutin harga bahan pangan pokok. “Sampai saat ini harga masih relatif stabil, seandainya ada kenaikan pun masih dalam angka wajar. Kita juga bersinergis dengan Bulog dan distributor pangan untuk menyediakan stok selama enam bulan kedepan, sehingga jika terjadi kelangkaan bahan pangan pokok, kita akan segera lakukan operasi pasar,” jelasnya, Kamis (8/4). Kemudian pihaknya pun menurunkan satgas pangan yang dipimpin Kapolda Sumsel agar para pedagang maupun pihak terkait untuk tidak menimbun bahan pokok. “Jika pedagang melakukan penimbunan juga percuma, karena saat ini bahan pangan cukup banyak, tidak ada gunanya menimbun. Tapi kalau soal harga naik, itu psikolog kita menjelang ramadan, namun nanti turun lagi,” kata Rizali. Nanti juga, Pemprov Sumsel akan menurunkan tim untuk terjun ke lapangan demi memantau harga dan stok pangan di pasar tradisional. “Rencananya ada dua tim yang diturunkan di Pasar KM5 dan Pasar Soak Bato. Dengan peninjauan pasar ini akan tahu ketersediaan bahan pangan di wilayah kita,” ungkapnya. Pihaknya juga bakal melakukan operasi pasar selama lima kali saat menjelang dan selama ramadan berlangsung. “Untuk lokasi pelaksanaan operasi pasar akan dipusatkan di kantor kecamatan yang ada di Palembang. Untuk daerah lain, akan menyusul nantinya,” kata Rizali. Ditambahkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel, Ruzuan Effendi mengatakan, pihaknya sudah menggelar pasar murah di Kampung Kapitan, kawasan pemukiman penduduk guna memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok pangan tersedia dengan harga yang lebih murah dari pasar. “Kita melakukan pasar murah untuk penduduk yang berada di pelosok atau pinggiran kota, jadi mereka bisa mendapatkan harga lebih murah dari harga pasar. Bukan hanya beras, gula, minyak goreng, dan tepung terigu, kami juga menyediakan cabe, bawang merah, bawang putih, telur ayam dan daging sapi beku,” kata dia. Ruzuan menjelaskan, pihaknya juga selalu mengecek gudang-gudang dari perusahaan dan distributor yang ada di Sumsel. Ia mengakui memang Sumsel bukan produsen cabe dan bawang, namun pihaknya tetap melakukan pemantauan stok di tingkat distributor, berkoordinasi dengan Bulog dan instansi terkait. “Sebenarnya dari pantauan kita, dari kebutuhan-kebutuhan pangan kita, Sumsel ini aman. Ketersediaan kita surplus,” kata dia. Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada Bupati dan Walikota yang ada di Sumsel untuk memastikan ketersediaan stok pangan yang ada di wilayahnya, berikut dengan harga bahan pangan. “Saya sudah meminta agar menjelang ramadan ini, semua pemerintah daerah melakukan pengecekan terhadap stok bahan pangan di wilayahnya. Juga memonitor harga yang biasanya memang terjadi dinamika harga saat menjelang ramadan,” kata dia. Ia pun mengimbau agar semua pihak, termasuk kepala daerah untuk tidak mengeluarkan statement terkait dengan pangan sehingga tidak menimbulkan isu yang membuat kekuatiran di tengah masyarakat. (DW) Teks foto Pelaksanaan pasar murah di Kampung Kapitan Palembang yang dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sunsel.

RANTAU – Ribuan warga antusias berbelanja di Pasar Murah yang digelar Dinas Perdagangan (Disperdag) Tapin, di Kecamatan(Kec.) Tapin Selatan (Tapsel). Setidaknya ada 1.000 paket sembako disediakan untuk ditebus masyarakat dengan harga lebih terjangkau di bandingkan di pasaran.

“Per paket harganya 209 ribu rupiah. Tapi kita subsidi 109 ribu, jadi warga hanya menebus 100 ribu rupiah,” ungkap Kepala Dinas Perdagangan Tapin, Sugian Noor di halaman Kantor Camat Tapsel, Senin (26/02/2024).

Dia pun menyebut, tujuan daripada pelaksanaan Pasar Murah reguler ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan stabilitas harga di pasaran. Sebagaimana diketahui, jelang Puasa Ramadhan harga sejumlah kebutuhan pokok mulai merangkak naik.

Kegiatan serupa juga digelar di 12 Kec. untuk seluruh kawasan di Kabupaten (Kab.) Tapin secara terjadwal. Sementara itu, Johan, warga yang turut mengantri mengaku senang dengan digelarnya Pasar Murah ini.  “Lumayan, ini jauh lebih murah daripada beli di pasar,” sebutnya antusias.

Adapun setiap paket yang didapat, lelaki paruh baya ini mengatakan ada beras 5 kg, 2 kg gula 2 kg tepung, 2 liter minyak goreng dan 1 kg telur.

Selain Tapin Selatan, Banjarmasin pun mengadakan operasi pasar murah jelang bulan Ramadhan, pada Jumat (08/03/2024) nanti. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindagkop)  Kota Banajrmasin, Ichrom Muftezar, Kamis (22/02/2024).

Tezar sapaan akrabnya mengatakan, menjelang Ramadhan saat ini kebutuhan pokok masih cukup. Bahkan bebernya berdasarkan data dari dinasnya tercatat jika harga beras Mayang mutiara justru turun Rp 1.000 per liter. “Harga beras ada penurunan. Tapi ada juga sayur yang naik. Tapi masih dalam batas wajar,” katanya.

Ia menyebut, untuk bulan Ramadhan yang terpenting menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran.  “Kenaikan biasanya Ramadhan dan menjelang hari raya. Memang saat perayaan keagamaan ada kenaikan,” katanya.

Ia juga meminta Bulog untuk menjaga ketersediaan bahan pokok.  Bahkan untuk menjaga inflasi pihaknya juga menggelar 21 kali pasar murah. Dimana pada pasar murah ini ada beras, gula, dan minyak.

“Minyak itu dua liter. Gula juga dua kilogram. Ini menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR),” jelasnya. Pada Ramadhan nanti ia memprediksi akan ada peningkatan permintaan. Bahkan mencapai 30 persen.

Redaksi 02

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *