Warga Tambu Waspadai Penyakit DBD
TANAH BUMBU– Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Seltan, mengimbau masyarakat di daerah yang berjuluk “Bumi Bersujud” untuk mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Penyakit demam berdarah biasanya muncul saat musim hujan, dan musim hujan kali ini diperkirakan akhir Oktober 2015,” kata Kepala Dinas Kesehatan Tanah Bumbu H. Damrah, di Batulicin, Pada Hari Kamis (22/10).
Imbauan tersebut disampaikan Dinkes melalui petugas di Puskesmas-Puskesmas, media cetak dan elektronik, serta sosialisasi melalui kegiatan-kegiatan.
Kewaspadaan tersebut, menurut Damrah, dengan menggiatkan kembali gotong royong untuk membersihkan lingkungan yang berpotensi menampung air dan berkembangbiaknya nyamuk jenis Aedes Aegypti.
Ia menuturkan, dalam melakukan pencegahan penyakit DBD, masyarakat hendaknya melakukan tindakan 4 M plus seminggu sekali untuk pencegahan.
Menguras wadah air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung, penampung air kulkas agar telur dan jentik Aedes Aegypti mati. Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk Aedes tidak dapat masuk dan bertelur.
Mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas, pecahan botol, agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelurnya nyamuk Aedes. Memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk Aedes berkembang biak.
Serta jangan menggantung baju, memelihara Ikan pemakan jentik, hindari gigitan nyamuk, serta membubuhkan abate.
Selain melakukan gerakan 4 M plus, Dinkes juga mengimbau seluruh camat se-Tanah Bumbu melalui surat edaran Dinkes Tanbu untuk melakukan beberapa tindakan-tindakan dalam rangka mengantisipasi penyebaran dan penularan penyakit DBD dimasing-masing wilayahnya.
Tindakan tersebut seperti membentuk Pokjanal Penanggulangan Penyakit DBD tingkat kecamatan dengan melibatkan pihak terkait.
Kemudian, pihak kecamatan agar berkoordinasi dengan kepala desa dan pihak terkait untuk melaksanakan Gotong Royong secara massal membersihkan, mengubur, menutup benda-benda yang menampung air sehingga tidak menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti sebagai penyebab penularan penyakit DBD.
“Kami juga berkoordinasi dengan kepala Puskesmas agar melaksanakan penyuluhan secara massal tentang DBD diwilayah masing-masing untuk mengefektifkan upaya pencegahan penyebaran penyakit DBD tersebut,” paparnya. [] ANT