index

Pengurus Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kutim melaksanakan tablik akbar di sejumlah kecamatan dalam rangka menyambut peringatan Isra Mikraj. Seperti yang berlangsung mulai Rabu (28/5) hingga Jumat (30/5) lalu. Secara khusus, mereka menghadirkan penceramah dai asal Jakarta, KH Tengku Zulkarnain yang juga Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kehadiran KH Tengku Zulkarnain di Masjid Besar Muara Wahau mampu menarik ribuan warga dari tiga kecamatan yakni Muara Wahau, Kongbeng, dan Telen. Termasuk sejumlah unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan sejumlah tokoh masyarakat dan kepala desa. Kegiatan bertema “Salat adalah Ibadah yang Pertama Kali Dihisab, Maka Dirikanlah dan Implementasikan dalam Kehidupan Sehari-hari” itu cukup meriah.
Tengku menerangkan, menurut riwayat Abu Hurairah, disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, sesungguhnya yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat dari amalnya adalah salat. Jika salatnya baik, manusia tersebut beruntung dan sukses. Namun jika salatnya rusak, maka akan menyesal dan merugi. “Jika ada yang kurang dari salat wajibnya, maka Allah akan berkata, lihatlah apakah hambaku memiliki salat sunnah, supaya bisa dipakai untuk menyempurnakan kekurangannya pada salat wajibnya. Kemudian setelah itu, yang akan dihisab adalah amal perbuatan lainnya,” ujar Tengku.
Dari Muara Wahau usai salat Zuhur, rombongan menuju Kecamatan Muara Bengkal. Rombongan disambut Camat Suwandi dan istirahat sejenak. Malam harinya setelah Isya, rombongan PHBI yang antara lain terdiri dari H Burni, Ustaz Syukur, dan H Syamsudin Senang bersama tokoh masyarakat menuju Masjid At-Taqwa, Muara Bengkal Ulu. Di Muara Bengkal, sang Ustaz menguraikan perjalanan Isra dan Mikraj Nabi Muhammad. “Allah SWT berfirman, Wahai anak Adam! Selama engkau berdoa dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni segala dosamu yang telah lalu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam! Jika dosamu membumbung setinggi langit, kemudian engkau memohon ampunan-Ku. Pasti engkau, Aku ampuni. Wahai anak Adam! Andaikata engkau datang kepada-Ku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku sedikitpun, pasti Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula. Ini adalah hadis yang shahih, dari HR Tirmidzi,” terang Tengku.
Keesokan harinya, rombongan melanjutkan acara tablig akbar di Masjid Besar Jami’ul Hijrah, Kecamatan Muara Ancalong.
Ketua PHBI Kutim Mugeni menyebut kegiatan ini merupakan sarana dakwah meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat. PHBI Kutim menyadari selama ini masyarakat memerlukan berbagai sarana dakwah, termasuk menghadirkan Wasekjen MUI tersebut. “Alhamdulillah, rangkaian perjalanan rombongan PHBI ke daerah pedalaman berjalan lancar. Terlebih antusiasme masyarakat pedalaman begitu tinggi mengikuti kegiatan tersebut. Kami akan melakukan kegiatan tablig akbar selanjutnya pada pertengahan Juni mendatang di kawasan pesisir Kutim,” ungkap Mugeni yang juga Asisten Kesejahteraan Rakyat Setkab Kutim ini.[] RedFj/SP