DPRD Soroti PMT, Seruan Serius Lawan Stunting

SAMARINDA — Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita di Kalimantan Timur (Kaltim) dinilai belum berjalan secara optimal. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi, yang menilai bahwa implementasi program ini masih bersifat terbatas dan belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat di berbagai wilayah.

Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim, Muhammad Darlis Pattalongi.

Darlis menegaskan, program PMT merupakan kebijakan strategis pemerintah pusat dalam upaya menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di berbagai daerah. Melalui pemenuhan gizi seimbang sejak dini, khususnya pada kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita, diharapkan dapat tercipta generasi yang lebih sehat, kuat, dan cerdas.

“Program itu belum berjalan secara masif. Karena itu masih perlu dukungan dari para pihak, termasuk Pemprov, agar program ini bisa berjalan secara efektif,” ujarnya kepada awak media, seusai mengikuti Rapat Paripurna ke-14 DPRD Kaltim masa sidang II Tahun 2025, di Gedung an dari program nasional yang digagas langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting. Oleh sebab itu, menurut Darlis, pemerintah daerah harus bersinergi mendukung kebijakan ini, mulai dari tingkat provinsi hingga ke desa dan kelurahan.

“Ini program dari Presiden dan di daerah harus memberi dukungan, karena itu juga dampaknya multiefek bagi pengembangan anak-anak kita ke depannya,” kata politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Namun, dalam praktiknya di lapangan, masih terdapat sejumlah kendala teknis. Darlis mengungkapkan, sempat terjadi penolakan di beberapa kelurahan karena ketiadaan honorarium bagi petugas yang bertugas menyiapkan dan mengantarkan makanan tambahan. Hambatan tersebut sempat mengganggu pelaksanaan program. Namun setelah aspirasi tersebut diakomodasi, program kembali berjalan.

“Di beberapa kelurahan sempat ada penolakan yang tidak mau menjalankan program ini dengan alasan tidak ada honor bagi yang memasak dan pengantaran. Namun setelah permintaan itu disanggupi, akhirnya dapat berjalan,” paparnya.

Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat, termasuk kader PKK dan tenaga kesehatan di Puskesmas, untuk turut berperan aktif dalam menyukseskan PMT. Menurutnya, dengan keterlibatan semua pihak, program ini bisa lebih tepat sasaran dan memberikan dampak jangka panjang yang positif.

“Kami melihat, semakin program ini bisa berjalan ternyata juga diterima oleh semua aparat pemerintahan kita pada satuan terkecil. Tetapi sekali lagi, supaya ini bisa lebih masif dan tepat sasaran, maka kita harus memberi dukungan secara bersama-sama,” pungkas Darlis, yang juga merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan Kota Samarinda. []

Penulis: Suryono
Penyunting: Enggal Triya Amukti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *