Wagub Harap DSBK Lancar dan Sukses

ADVERTORIAL – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kembali dipercaya sebagai panggung utama pertemuan budaya serumpun di Asia Tenggara, yakni Dialog Serantau Borneo Kalimantan (DSBK) ke-XVI. Gelaran dua tahunan ini menjadi ajang penting dalam mempererat ikatan budaya Melayu antarnegara dan antardaerah di Pulau Borneo.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyampaikan harapannya agar penyelenggaraan DSBK tahun ini yang akan berlangsung di Samarinda dapat berjalan sukses dan lancar. Hal itu disampaikannya saat menerima audiensi pengurus Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kaltim di ruang rapat Wakil Gubernur, Kantor Gubernur Kaltim, Rabu (30/04/2025). “Kami berharap penyelenggaraan DSBK dapat berjalan lancar dan sukses. Kunci utama keberhasilan acara ini adalah koordinasi dan komunikasi yang baik dengan peserta dari berbagai negara dan provinsi di Kalimantan,” ujar Seno.
Ia juga menyampaikan rencana Pemprov Kaltim untuk menggandeng Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dalam peresmian acara tersebut yang dijadwalkan berlangsung pada Juni 2025. Meski masih dua bulan lagi, Seno optimistis koordinasi dengan kementerian dapat terjalin optimal agar kehadiran menteri turut memberi bobot pada pembukaan acara.
Sebagai tuan rumah, Kaltim akan menjadi titik temu para sastrawan dan budayawan dari berbagai kawasan di Pulau Borneo, termasuk Sarawak, Sabah, Wilayah Persekutuan Labuan (Malaysia), Brunei Darussalam, dan provinsi-provinsi Kalimantan di Indonesia. Selain itu, sekitar 25 Dewan Kesenian Daerah (DKD) dari seluruh Indonesia juga dijadwalkan ikut berpartisipasi.
Rangkaian kegiatan DSBK tidak hanya akan diisi dengan seminar dan dialog budaya yang menghadirkan narasumber dari tiga negara, tetapi juga kegiatan seni lainnya. Para peserta akan diajak mengunjungi Keraton Kutai Kartanegara sebagai simbol penting budaya lokal, serta menghadiri pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kaltim.
Acara ini menjadi momentum strategis untuk memperluas kerja sama antarwilayah serumpun, memajukan diplomasi budaya, dan menguatkan identitas Melayu sebagai warisan bersama masyarakat Borneo.
Penulis: Nur Quratul Nabila Atika
Penyunting: Enggal Tria Amukti