Kaltim Dorong PLTA di Mahulu, Sasar Wilayah 3T

ADVERTORIAL – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus memperkuat komitmen dalam mendorong investasi hijau, khususnya di sektor energi baru terbarukan (EBT). Salah satu wilayah yang kini menjadi fokus pengembangan adalah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), yang dinilai memiliki potensi besar dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Wagub Kaltim), H. Seno Aji, menyebut Mahulu sebagai wilayah strategis yang selama ini belum sepenuhnya merasakan akses energi secara merata. Dalam pertemuan dengan dua calon investor, yakni Direktur PT Handa Energi Investasi Indonesia, Mr. Libin, dan Direktur PT Tujuan Mulia Makmur, Mr. Chen Weize, Senin (02/06/2025), Seno Aji menegaskan pentingnya percepatan pembangunan energi bersih di kawasan 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal).

“Mahulu memiliki potensi air luar biasa untuk dikembangkan menjadi PLTA. Ini adalah peluang besar untuk membawa listrik yang stabil ke wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau. Keadilan energi adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Seno Aji di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda.

PLTA dinilai menjadi solusi strategis dalam mendukung agenda transisi energi nasional serta upaya global mengurangi emisi karbon. Selain manfaat lingkungan, keberadaan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan diharapkan akan membuka ruang pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil.

“Dengan adanya listrik, aktivitas ekonomi warga akan meningkat. Sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) bisa berkembang, akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan akan lebih baik. Ini bukan sekadar soal energi, tapi soal pemerataan pembangunan,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, Pemprov Kaltim telah menyiapkan regulasi yang mempermudah proses perizinan, mempercepat penyediaan lahan, dan menjamin iklim investasi yang kondusif. Kolaborasi erat antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan pihak swasta dinilai sebagai kunci sukses dalam mewujudkan proyek energi bersih berskala besar.

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim mencatat, Mahulu memiliki karakteristik geografis dengan aliran sungai berdebit tinggi dan kontur yang ideal untuk pembangunan PLTA, baik skala mikrohidro maupun kapasitas menengah hingga besar. Potensi ini menjadikan Mahulu sebagai salah satu wilayah yang paling siap mendukung bauran energi nasional dari sektor EBT.

Salah satu rencana konkret yang tengah dijajaki adalah pembangunan PLTA berkapasitas 300 Mega Watt (MW) di Desa Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun. Proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting pembangunan berkelanjutan di perbatasan Indonesia.

“Kita ingin Mahulu tidak lagi tertinggal dalam hal akses energi. Ini bagian dari misi besar Kaltim untuk membangun tanpa meninggalkan siapa pun. Energi bersih adalah investasi masa depan yang harus kita mulai dari sekarang,” tutup Seno Aji.

Proyek ini juga selaras dengan peran Kaltim sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), yang mengusung prinsip pembangunan hijau dan inklusif. Dengan mengoptimalkan potensi energi lokal, Kaltim menegaskan posisinya sebagai pelopor transisi energi di wilayah timur Indonesia.

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Enggal Tria Amukti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *