DPK Kaltim Susun Mitigasi Risiko Pascabanjir

ADVERTORIAL – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus melakukan langkah-langkah pemulihan pascabanjir yang melanda sebagian kawasan gedung perpustakaan pada Senin (12/05/2025). Hujan deras sejak pagi hari mengakibatkan air menggenang hingga setinggi sepinggang orang dewasa dan membanjiri sejumlah ruang layanan, termasuk ruang koleksi anak.
Meski kondisi cukup memprihatinkan, DPK Kaltim memastikan seluruh koleksi buku anak-anak yang terdampak berhasil diselamatkan sebelum mengalami kerusakan serius. Petugas yang siaga di lokasi segera melakukan evakuasi cepat saat air mulai memasuki gedung.
“Kami bersyukur karena tidak ada koleksi yang rusak parah. Tim langsung bergerak cepat mengevakuasi buku-buku yang terkena air dan sekarang sedang menjalani proses pengeringan dengan metode manual dan bantuan alat khusus,” ujar Pustakawan DPK Kaltim, Winda Fitri Yanti, di Gedung Perpustakaan Kaltim. Menurut Winda, sebagian besar buku yang terdampak merupakan buku bergambar dan materi edukatif anak, sehingga proses pengeringan dilakukan secara hati-hati guna menjaga keutuhan kertas dan ilustrasinya.
Tak hanya dari internal dinas, proses pemulihan juga didukung oleh relawan dan instansi terkait, yang bahu-membahu membantu pembersihan dan penataan ulang fasilitas. “Kami pastikan layanan akan kembali normal secepat mungkin, terutama ruang baca anak yang menjadi salah satu fasilitas favorit pengunjung,” tambah Winda.
Sehari setelah kejadian, yakni Selasa (13/05/2025), petugas melakukan pembersihan menyeluruh pada lantai dasar gedung. Area terdampak mencakup ruang perpustakaan anak, ruang pembuatan kartu anggota, ruang digitalisasi, ruang majalah berkala, Aula Oemar Dachlan, serta halaman dan area parkir yang dipenuhi lumpur dan sisa banjir.
Kejadian banjir ini merupakan yang kedua kalinya dalam dua pekan, setelah sebelumnya DPK Kaltim terdampak banjir pada 6 Mei 2025. Menanggapi situasi ini, pihak dinas mulai merancang berbagai langkah mitigasi risiko bencana agar layanan perpustakaan tidak kembali terganggu.
Beberapa strategi mitigasi yang sedang dikaji antara lain penataan ulang tata ruang penyimpanan koleksi, peninggian rak buku, penguatan sistem drainase, hingga penggunaan teknologi pengamanan koleksi berbasis digital sebagai upaya pelestarian jangka panjang.
Melalui siaran tertulis, Kepala DPK Kaltim menyatakan komitmennya untuk menjaga keberlangsungan layanan literasi bagi masyarakat. “Kami tidak hanya fokus pada pemulihan pascabanjir, tetapi juga merancang kebijakan jangka panjang agar koleksi yang ada tetap terlindungi dari risiko bencana,” ujarnya.
Koordinasi dengan pemerintah daerah juga dilakukan guna menanggulangi kondisi lingkungan sekitar gedung yang kerap menjadi titik genangan air saat hujan turun deras. Selain itu, pelibatan masyarakat turut menjadi bagian penting dari strategi pengurangan risiko bencana, termasuk melalui edukasi kebencanaan dan pelatihan tanggap darurat bagi staf dan relawan.
Dengan sinergi lintas sektor dan partisipasi aktif warga, DPK Kaltim optimistis dapat memperkuat ketahanan kelembagaan terhadap ancaman bencana serta memastikan akses literasi tetap terbuka bagi semua kalangan, khususnya anak-anak, sebagai pengguna utama layanan ruang baca. []
Penulis: Nur Quratul Nabila Atika | Penyunting: Enggal Tria Amukti