Retret Kepala Daerah Gelombang II Bahas Dampak Geopolitik Global bagi Kepentingan Nasional

JATINANGOR – Kegiatan retret kepala daerah gelombang II yang digelar di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, memasuki sesi pembekalan materi pada Senin (23/6/2025).
Salah satu bahasan penting dalam agenda kali ini adalah wawasan geopolitik global dan regional yang disampaikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, menyebut bahwa materi mengenai dampak konflik internasional seperti ketegangan antara Israel, Iran, dan Amerika Serikat akan menjadi perhatian dalam retret ini.
Menurutnya, pemahaman geopolitik penting agar kepala daerah mampu mengambil kebijakan dengan mempertimbangkan dinamika global yang dapat berpengaruh terhadap kepentingan nasional.
“Iya ada (materi) geopolitik. Pasti ya, teman-teman Lemhannas pasti menyampaikan wawasan apa dampaknya konflik yang ada hari ini seperti Israel, Iran, Amerika dalam konstelasi global dan regional dalam kepentingan nasional kita, pasti ada,” ujar Bima di IPDN, Jatinangor, Senin.
Selain geopolitik, retret juga dirancang untuk memperkuat semangat kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme. Bima menambahkan bahwa tema-tema yang diusung dalam gelombang kedua ini tetap sejalan dengan retret gelombang pertama yang telah digelar sebelumnya.
“Sama seperti retret gelombang I, seputar penguatan wawasan kebangsaan, nasionalisme, NKRI—jadi hal-hal yang terkait memang penguatan kebangsaan,” tambahnya.
Retret gelombang II akan berlangsung selama lima hari, mulai Senin hingga Kamis (22–26 Juni 2025), dan diikuti oleh 86 kepala daerah dari berbagai provinsi.
Namun, dua kepala daerah yakni Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara belum dapat hadir di hari pertama karena baru menjalani prosesi pelantikan. Keduanya dijadwalkan menyusul ke lokasi retret.
Para kepala daerah hadir di kampus IPDN menggunakan kereta cepat Whoosh dari Jakarta. Selain materi dari Lemhannas, sejumlah menteri kabinet juga dijadwalkan hadir untuk memberikan pembekalan terkait pemerintahan, pembangunan, dan tantangan sosial nasional.
Retret ini dinilai sebagai sarana strategis dalam membentuk kepemimpinan yang tidak hanya memahami dinamika lokal, tetapi juga memiliki perspektif global demi menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional Indonesia di tengah tantangan zaman. []
Nur Quratul Nabila A